Jakarta. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan acara pembukaan pameran “Rahasia Warisan Budaya Bawah Air” pada 26 Agustus 2014 bertempat di Grand Indonesia Shopping Town, Fountain Atrium West Mall Lantai 3A, Jakarta Pusat.
Pembukaan pameran diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Harry Widianto, tarian tradisional yang dibawakan oleh Sanggar Borneo Khatulistiwa, pembukaan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan, pembacaan doa dan konferensi pers.
“Mayoritas wilayah kita adalah air. Temuan-temuan historik bawah air lebih dari 400-an titik, yang dieksplorasi masih kurang dari 10%. Kita masih belum bisa mengelola cagar budaya bawah air, oleh karena itu Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman mengadakan pelatihan-pelatihan untuk memfasilitasi para pengelola termasuk penyelam. Sekali lagi mudah-mudahan kita dapat bekerjasama dengan semua pihak untuk mengelola warisan budaya bawah air,” demikian pernyataan Kacung Marijan pada pembukaan pameran.
Upaya pelestarian Cagar Budaya Indonesia khususnya Cagar Budaya Bawah Air memerlukan pengelolaan yang dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat dan pelestarian secara bersama-sama sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, bahwa budaya perlu dilestarikan keberadaannya. Pelestarian mencakup aspek perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan yang sebesar-besarnya untuk kepentingan umat manusia.
Rangkaian kegiatan pameran yang diselenggarakan antara lain pemutaran film dan talk show “Cagar Budaya Bawah Air Karimunjawa” dan “Pelabuhan Karangantu”, sendratari “Patriotisme Bahari”, workshop rekonstruksi gerabah dan kapal paper craft yang akan diselenggarakan pada tanggal 26—31 Agustus 2014.
Melalui pameran ini masyarakat diharapkan dapat mengambil peran sesuai dengan kemampuannya dalam upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia. Pesan utama dari pameran ini adalah laut Indonesia bukanlah pemisah bagi kita sebagai bangsa Indonesia, melainkan sebagai pemersatu yang menjadi karakter dan jati diri kita sebagai bangsa bahari.