KRONIK NEGARA DAN PRESIDEN 1901 – 2014. Bulan Juni

Bogor (23/6) 1901, 6 Juni: Sukarno lahir di Surabaya, Jawa Timur. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Sukarno menjadi Presiden RI ke-1.

1921, 8 Juni: Soeharto lahir di desa Kemusuk, Godean, Yogyakarta.1921. Soeharto menjadi Presiden RI ke-2.

1936, 25 Juni: Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ia Wakil Presiden Indonesia ke-7 masa bakti Maret-Mei 1998. Dilantik sebagai Presiden RI ke-3 pada 21 Mei 1998.

1945, 1 Juni: Sukarno menyampaikan pikiran tentang dasar negara Indonesia Merdeka, yang diberi nama Pancasila, di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

1966, Juni: Presiden Sukarno menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada MPRS yang diberi judul “Nawaksara”. MPRS menolak laporan Presiden Sukarno.

1968, 10 Juni: Kabinet Pembangunan terbentuk. Kabinet pertama awal era Orde Baru, dengan program menciptakan stabilisasi politik dan ekonomi, menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

1970, 21 Juni: Mantan Presiden Sukarno wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Disemayamkan di rumah duka Wisma Yaso (sekarang Museum TNI), Jakarta, dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

1989, 8 Juni: PBB menganugerahi penghargaan kepada Presiden Soeharto atas prestasinya menahan laju pertumbuhan penduduk dengan Program Keluarga Berencana.

1992, 9 Juni: Pemilihan Umum digelar. Golkar memperoleh 282 kursi DPR disusul PPP 62 kursi dan PDI 56 kursi.

1993, 7 Juni: Presiden Soeharto lewat Keppres No 50 Tahun 1993 membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM). Ali Said ditunjuk sebagai ketua.

1999, 7 Juni: Pemilihan Umum digelar digelar dan diikuti 48 partai. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) keluar sebagai pemenang dengan memperoleh 34 persen suara atau 153 kursi di DPR yang disusul Golkar (22% atau 120 kursi), PPP (10,7% atau 58 kursi), PKB (12,6% atau 51 kursi), PAN (7,1% atau 34 kursi), dan PBB (1,94% atau 13 kursi).

2002, 5 Juni: Presiden Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Komite Persiapan (PrepCom) IV KTT Pembangunan Berkelanjutan (WSSD) di Bali. Hadir 173 negara termasuk Uni Eropa dan 118 staf PBB.

2002, 8 Juni: Presiden Megawati Soekarnoputri memulai lawatannya ke empat negara Eropa: Italia, Inggris, Ceko, dan Slowakia. Sementara di Bali enam negara Pasifik Barat Daya sepakat membentuk forum Dialog Pasifik Barat Daya (Southwest Pacific Dialogue-SwPD) untuk menghadapi persaingan global. Keenam negara itu adalah Indonesia, Australia, Selandia Baru, Papua New Guinea, Filipina, dan Timor-Leste.

2003, 9 Juni: Presiden Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Inpres No 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional berbasis e-government, yakni penyelenggaraan pemerintahan yang menggunakan elektronik agar layanan publik efektif dan efisien.

2014, 12 Juni: Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia mengukuhkan Dr. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu ketahanan nasional.

Sumber : Buku Presiden Republik Indonesia 1945-2014 (Doni Fitra)