KRONIK NEGARA DAN PRESIDEN 1901 – 2014. Bulan Juli

Museum Kepresidenan RI Balai Kirti

Bogor (21/7) 1917, 22 Juli: Adam Malik lahir di Pematang Siantar, Sumatera
Utara, dari pasangan Haji Abdoel Malik Batubara dan
Salamah Malik. Adam Malik diangkat sebagai Wakil Presiden
RI ke-3 masa bakti 1978-1983. Adam Malik wafat di Bandung
pada 5 September 1984.

1927, 4 Juli: Sukarno bersama Tjiptomangunkusumo, M Iskaq,
Budiarto, Sunario, dan Sartono, mendirikan Perserikatan
Nasional Indonesia (PNI) di Bandung.

1947, 4 Juli: Sutan Sjahrir berhenti sebagai Perdana Menteri
dan digantikan Amir Sjarifuddin.

1953, 31 Juli: Ali Sastroamidjojo ditunjuk sebagai Perdana
Menteri menggantikan Wilopo yang kabinetnya bubar pada
2 Juni.

1959, 5 Juli: Presiden Sukarno mengeluarkan dekrit yang
menetapkan pembubaran Konstituante, berlakunya
kembali UUD 1945, dan pembentukan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

1971, 3 Juli: Pemilihan Umum kedua (Pemilu) digelar dan diikuti
sembilan partai politik dan Golkar. Pemilu dimenangkan
Golkar dengan perolehan 227 kursi dari 360 kursi DPR.

1976, 17 Juli: Timor Timur menjadi bagian wilayah Republik
Indonesia; dinyatakan sebagai provinsi ke-27 dengan
ibukota Dili.

1986, 21 Juli: Organisasi Pangan Dunia PBB (FAO) memberikan
medali penghargaan kepada Presiden Soeharto atas
keberhasilannya membawa Indonesia dalam swasembada
pangan.

2001, 21 Juli: MPR menggelar Sidang Istimewa (SI) dengan
agenda meminta pertanggungjawaban Presiden
Abdurrahman Wahid.

2001, 23 Juli: Pada hari ketiga SI MPR, Presiden Abdurrahman
Wahid mengeluarkan Dekrit berisi pembubaran DPR
dan pembekuan Partai Golkar. Dekrit tidak memperoleh
tanggapan. MPR memberhentikan Presiden Abdurrahman
Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri diangkat
sebagai Presiden RI ke-4 dan Hamzah Haz sebagai Wakil
Presiden.

2004, 5 Juli: Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres)
secara langsung digelar dengan diikuti lima pasangan
calon, yakni (1) Wiranto-Salahuddin Wahid, (2) Megawati
Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, (3) Amien Rais-Siswono
Yudhohusodo, (4) Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla,
dan (5) Hamzah Haz-Agum Gumelar. Karena tak satu pun
pasangan yang mencapai 50% suara, maka Pilpres digelar
dalam dua putaran. Yang berhak maju pasangan nomor urut
2 dan nomor urut 4, masing-masing 33,58% dan 26.24%.
Pilpres putaran kedua yang digelar pada 20 September,
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla keluar
sebagai pemenang dengan perolehan suara 60,62%.

2009, 8 Juli: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia (Pilpres) digelar satu putaran. Pasangan
Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (Partai Demokrat)
menjadi pemenang dengan perolehan suara 60,80%,
mengalahkan Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto
dari PDI-P (26,79%), dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto
dari Partai Golkar (12,41%).

2014, 9 Juli: Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres)
secara langsung digelar dengan diikuti dua pasangan calon,
yakni (1) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, (2) Joko WidodoJusuf Kalla.

2014, 22 Juli: Komisi Pemilihan Umum mengumunkan hasil
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) secar
langsung, dan pasangan nomer urut dua, Joko Widodo-Jusuf
Kalla keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara
53,15 %, jumlah suara 70.997.883 (data KPU periode 22 Juni
2014). Sumber : Buku Presiden Republik Indonesia 1945-2014 (Doni Fitra)