“Demi Allah saya bersumpah…”

Sumpah Presiden di Lantai 2 museum

Bogor (5/4) Tahukah kamu? ketika seseorang akan menduduki suatu jabatan, ia akan mengucapkan sebuah janji/sumpah. Tidak terkecuali dengan seorang presiden. Ya, begitulah presiden juga mengucapkan sumpah sebagai tanda telah dilantik menjadi seorang pemimpin di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di Indonesia, sesuai dengan pasal 9 UUD 1945, Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih akan bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jika MPR atau DPR tidak dapat mengadakan sidang, maka Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.

Berikut isi dari Sumpah Presiden Republik Indonesia,

  “Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.”

Presiden pertama yang membacakan sumpah sesuai dengan isi sumpah yang ada di atas adalah Presiden Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia yang ke-2. Beliau juga yang paling banyak mengucapkan Sumpah Presiden di Indonesia setelah terpilih berturut-turut menjadi Presiden pada tahun 1968, 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pembacaan sumpah presiden selanjutnya dilakukan oleh:

Presiden Republik Indonesia yang ke-3, Presiden B.J. Habibie, pada tahun 1998

Presiden Republik Indonesia yang ke-4, Presiden Abdurrahman Wahid, pada tahun 1999

Presiden Republik Indonesia yang ke-5, Presiden Megawati, pada tahun 2001

Presiden Republik Indonesia yang ke-6, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2004 dan 2009

Presiden Republik Indonesia yang ke-7, Presiden Joko Widodo, pada tahun 2014 dan 2019

Presiden Republik Indonesia yang ke-8, (mungkin kamu), pada tahun 2024. (Doni Fitra)