Jakarta – Gemuruh sorak sorai penonton tak tertahankan tatkala sang idola pujaan mulai menyanyikan lagu-lagu yang sudah tidak asing di telinga. Warna-warni lampu sorot silih berganti mengiringi musik yang membuat jatuh cinta siapa pun yang mendengarnya. Sang penyanyi pujaan hati, Glenn Fredly tampil dengan penuh semangat, menghibur para hadirin yang mayoritas diisi oleh perempuan.
“Banyak potensi musik di Indonesia,” ujar Glenn Fredly mengawali penjelasannya tentang konser Tanda Mata Glenn Fredly untuk Yovie Widianto di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jakarta (30/9). Menurutnya, eksosistem seni, tidak melulu harus terpusat di Jakarta. “Musikalitas itu tidak hanya harus berpusat di Jakarta. Ada banyak sekali ekosistem musik di Indonesia yang tidak kalah indahnya dengan yang ada di ibukota. Sudah waktunya kita bersama-sama mengawal talenta negeri ini,” sambung Glenn Fredly.
Peduli dengan Perkembangan Musik Indonesia
Bukan hanya berkarya di belantika musik semata, nyatanya Glenn Fredly turut menginisiasi lahirnya Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia yang sedang dalam proses penetapan UNESCO.
“Tahun 2011, saya mendukung Kota Ambon sebagai menjadi Kota Musik Dunia ke UNESCO. Tentunya hal itu tidak mudah dilaksanakan. Perlu kerja sama kolektif dari semua pihak untuk menjadikan hal tersebut,” tuturnya. Tidak hanya itu, Konferensi Musik pertama di Indonesia yang dilaksanakan pada 2017 silam di Ambon juga buah tangan dingin seorang Glenn Fredly, sumbangsih anak negeri demi Pemajuan Kebudayaan.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Kebudayaan saat ini sedang mengawal proses pengesahan Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia oleh UNESCO yang rencananya akan ditetapkan pada tahun 2019. Selain itu, Ditjen Kebudayaan juga sedang menggalakkan proses terbentuknya Strategi Kebudayaan yang akan ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Desember 2018 mendatang. Strategi Kebudayaan ini merupakan buah amanat dari UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana nantinya Strategi Kebudayaan akan menjadi dokumen tentang arah Pemajuan Kebudayaan untuk mewujudkan tujuan nasional berlandaskan potensi, situasi, dan kondisi Kebudayaan Indonesia.
