You are currently viewing Aktivis Persatuan Pemuda RM. Joesoepadi Danoehadiningrat (9). “Pembubaran Organisasi Pemuda”

Aktivis Persatuan Pemuda RM. Joesoepadi Danoehadiningrat (9). “Pembubaran Organisasi Pemuda”

Setelah disetujuinya Aturan Mendirikan Indonesia Muda pada tanggal 27 Oktober 1929, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan Pemuda Indonesia kemudian mengadakan persiapan untuk Kongres Pembubaran. Yang pertama kali melaksanakan kongres pembubaran adalah Jong Java di Semarang pada tanggal 23 – 31 Desember 1929, saat pelajar sebagian besar libur. (Abdul Rahman, 2003b: 36)

Dalam kongres-kongres pembubaran organisasi itu, para anggota Komisi Besar Indonesia Muda termasuk R.M. Joeosoepadi Danoehadiningrat untuk pertama kalinya bertemu dengan seluruh cabang-cabang organisasi-organisasi pemuda yang akan melebur ke Indonesia Muda. Pada kesempatan itu Komisi Besar Indonesia Muda akan bermusyawarah untuk menentukan kapan cabang Indonesia Muda akan didirikan di tempat masing-masing. Dengan melihat kondisi sekarang, ada tiga model yang akan digunakan :

  1. Di tempat yang tidak ada cabang Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan Pemuda Indonesia, seperti Tasikmalaya, Makassar, dan Palembang, para pelajar boleh langsung mendirikan cabang pada awal tahun 1930 setelah meminta persetujuan Komisi Besar Indonesia Muda di Jakarta.
  2. Pada daerah yang terdapat cabang satu organisasi, misalnya di Padang Cuma ada Jong Sumatranen Bond, di Medan hanya ada Pemuda Indonesia, dan di Madiun hanya ada Jong Java, di sini cabang Indonesia Muda didirikan hanya dengan bertukar nama saja.
  3. Pada daerah yang terdapat cabang lebih dari satu perkumpulan misalnya Jakarta, Bogor, maka harus ditentukan siapa yang akan memimpin rapat sebelum pendirian cabang Indonesia Muda. (Abdul Rahman, 2003b: 36)

Pada tahun 1931 organisasi Pemuda Indonesia menggelar kongresnya yang kedua di Surakarta. R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat diangkat menjadi ketua kongresnya. Pada kesempatan tersebut peserta kongres Pemuda Indonesia, Joesoepadi penyosialisasikan hasil Kongres Pemuda Kedua sekaligus mewacanakan peleburan Pemuda Indonesia ke dalam Indonesia Muda. Pada kesempatan tersebut ia mengenalkan kata sumpah dalam suatu laporan “Kerapatan Besar Pemuda Indonesia Kedua”. R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat mengatakan dalam pidatonya:

“Dari Djakarta moelailah kemenangan kita. Boekankah di itoe hari lahir lagoe Indonesia Raja, lagoe jang kita akoei sebagai lagoe kebangsaan? Boekankah di itoe hari poetri dan poetra Indonesia bersoempah…” (Dhakidae, 2003:126)

sumber : Aktivis Persatuan Pemuda: R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat. Cetakan Kedua. Diterbitkan oleh Museum Sumpah Pemuda 2010.