You are currently viewing Aktivis Persatuan Pemuda RM. Joesoepadi Danoehadiningrat (5). “Kongres Pemuda Kedua”

Aktivis Persatuan Pemuda RM. Joesoepadi Danoehadiningrat (5). “Kongres Pemuda Kedua”

  • Post author:
  • Post category:Sejarah

Kongres Pemuda Kedua merupakan kongres nasionalis paling legendaris di Indonesia. Kongres menghasilkan sebuah tekad untuk menjadi satu nusa, satu bangsa, dan bahasa. Sejak hari itu bangsa Indonesia lebih menyadari akan pentingnya persatuan. Tanggal itu merupakan hari lahirnya sebuah bangsa, bangsa Indonesia (Miert, 2003 : 507 – 508).

Pada saat kongres Pemuda Kedua digelar tanggal 27-28 Oktober 1928, R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat termasuk tokoh yang berperan menangani kongres tersebut. Hal itu bermula pergaulannya tokoh-tokoh pemuda pergerakan. Karena letak rumah pondokannya tidak terlalu jauh dengan gedung Indonesische Clubgebouw (IC) yang menjadi tempat berkumpulnya para aktivis pemuda pergerakan, maka Joesoepadi sering mengunjungi rekan-rekannya tersebut untuk berdiskusi. Selain berdiskusi ajang pertemuan tersebut terkadang diselingi dengan senda gurau dengan pemuda-pemuda yang menginap di gedung tersebut.

Gedung Indonesische Clubgebouw di jalan Kramat Raya no. 106 (sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda), pada 28 Oktober 1928 menjadi tempat sidang ketiga pada Kongres Pemuda Kedua sekaligus tempat penutupan kongres. Berikut ini sebuah ilustrasi yang menggambarkan suasana menjelang rapat ketiga Kongres Pemuda Kedua yang diceritakan R.Soeharto (kemudian menjadi dokter pribadi Presiden Soekarno), pemuda yang turut sibuk mempersiapkan Kongres Pemuda Kedua:

“Pada tanggal 28 Oktober 1928 di pagi hari di gedung Indonesische Clubgebouw sebelum kongres pemuda kedua babak ketiga dimulai seperti biasanya para pemuda yang aktif dalam kegiatan di gedung itu berkumpul di ruang makan untuk menikmati sarapan pagi. Tapi tak seperti biasanya tak ada diskusi serius atau canda dari para penghuni Indonesische Clubgebouw di jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Adenan Kapau Gani mahasiswa dari Minang kehilangan obrolan segarnya. Ia biasanya rajin melemparkan guyonan kepada Joesoepadi Danuhadingrat. Biasanya guyonan Adenan Kapau Gani itu kemudian ditimpali Mohammad Yamin dengan komentar memancing tawa Amir Sjarifuddin dan Abu Hanifah. Pada minggu pagi itu suasananya menjadi lain hampir semua pemuda yang ada di gedung itu tenggelam dalam pikiran masing-masing, mereka serius memikirkan kegiatan kongres yang akan digelar di tempat tersebut”. (http://m.tempointeraktif.com)

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya 106, Weltevreden (sekarang Museum Sumpah Pemuda) hadir utusan Jong Sumatranen Bond, Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Betawi, PPPI dan Pemuda Indonesia yang diwakili Joesoepadi. Pertemuan membicarakan masalah waktu, tempat dan biaya kongres.

Mengenai waktu disepakati bahwa kongres akan diadakan pada bulan Oktober 1928 selama satu hari dua malam. Mengenai tempat, atas inisiatif PPPI, Kongres Pemuda Kedua akan diadakan dalam tiga buah gedung yang letaknya berlainan. Pertemuan juga membicarakan tentang biaya kongres. Berdasarkan hitungan kasar, untuk penyelenggaran Kongres Pemuda Kedua diperlukan biaya sebesar f 250,- (dua ratus lima puluh gulden) yang akan digunakan untuk sewa tempat, sosialisasi, dan akomodasi. Jumlah itu akan ditanggung oleh kira-kira 7 organisasi peserta. Setiap organisasi pemuda yang ikut serta dalam kongres, diharuskan membayar sebesar  f 35,- (tiga puluh lima gulden). Pihak lain yang akan memberikan sumbangan kepada panitia Kongres Pemuda Kedua juga akan diterima, asal tidak mengikat.

Untuk memperlancar acara dan sekaligus untuk menyosialisikannya, di beberapa tempat akan dibentuk tim yang akan bekerja sama untuk keperluan kongres mereka berhak mengumpulkan dana bagi keperluan kongres. Perkumpulan pemuda lainnya diminta supaya bekerja sama atau mendukung kongres pemuda kedua.

sumber : Aktivis Persatuan Pemuda: R.M. Joesoepadi Danoehadiningrat. Cetakan Kedua. Diterbitkan oleh Museum Sumpah Pemuda 2010.