You are currently viewing Adenan Kapau Gani Bagian 2

Adenan Kapau Gani Bagian 2

  • Post author:
  • Post category:Tokoh

Merantau ke Batavia

Setelah tamat dari ELS. Bukittinggi, Adenan Kapau Gani mulai merasakan suasana Batavia. Di usianya yang ke 18, Adenan merantau ke ibukota Hindia Belanda guna meneruskan sekolah ke School Toot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) dikenal dengan nama sekolah dokter Jawa. Pada awal kepergiannya ke Batavia, Adenan Kapau Gani  didampingi sang ayah. Selama di Batavia, sang ayah sibuk mendaftarkan Adenan Kapau Gani ke sekolah dan mencari pondokan untuk anaknya selama sekolah di Batavia. Untuk sementara mereka sementara tinggal di rumah kerabat yang berada di daerah Salemba.

Setelah melalui proses pencarian akhirnya didapatkan pondokan yang tepat untuk Adenan Kapau Gani yaitu pondokan Sumatraansch Commensalenhuis STOVIA (SCS). Pondokan SCS yang terletak di jalan Kwitang No. 24 itu dijadikan tempat berkumpul para siswa STOVIA dari Sumatera. Rumah pondokan itu berdiri sejak bulan Januari 1918.

Setelah sang ayah kembali ke Sumatera, Adenan Kapau Gani mulai dituntut kemandiriannya karena hidup jauh dari orang tua. Namun sebagai anak yang kreatif dan supel dalam pergaulan, Adenan Kapau Gani dapat segera beradaptasi dalam lingkungan yang baru.  Bahkan ia langsung aktif dalam organisasi SCS yang mengikat para pelajar dari Sumatera di Batavia.

 

Sumber : Sosok Pejuang Bangsa Adenan Kapau Gani, Cetakan Pertama Museum Sumpah Pemuda 2009