You are currently viewing YUK BERMUSIK SAMBIL MENGENAL SEJARAH BANGSA DAN KHASANAH BUDAYA MALUKU

YUK BERMUSIK SAMBIL MENGENAL SEJARAH BANGSA DAN KHASANAH BUDAYA MALUKU

Sebagai realisasi platform Indonesiana, sebuah program kerja Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupa pendukungan kegiatan seni dan budaya di Indonesia, Museum Perumusan Naskah Proklamasi bekerjasama dengan Balai Pelestarian Budaya Maluku, Museum Siwa Lima Provinsi Maluku dan Balai Arkeologi Maluku mengadakan Pameran Bersama bertajuk “Sejarah dan Kebudayaan” yang dilaksanakan dari tanggal 6 – 9 November 2018 bertempat di Tribun Lapangan Merdeka Kota Ambon. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 43 Tahun 2016 dalam memberikan pemanduan, penyuluhan, dan pelayanan edukasi lainnya yang berhubungan dengan benda bernilai sejarah perumusan naskah proklamasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara keseluruhan tema besar dari pameran bersama ini adalah musik. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Maluku terutama Kota Ambon adalah kota dengan penduduk yang begitu menyukai seni suara diirngi seni musik dengan berbagai alat musik tradisionalnya. Tema ini diusung berkaitan erat dengan sedang berjalannya proses pengusulan kota Ambon sebagai kota musik dunia kepada UNESCO, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Untuk menyesuaikan dengan tema yang sangat menarik ini, Museum Perumusan Naskah Proklamasi selain menampilkan sejarah perjuangan bangsa seputar peristiwa perumusan naskah proklamasi juga berusaha mengkaji lebih jauh tema musik melalui koleksi-koleksinya. Salah satu koleksi alat musik yang dipamerkan adalah Tifa milik seorang tokoh perjuangan, Johannes Latuharhary. Selain itu, pameran ini juga menggali kehidupan para tokoh proklamasi dengan kegemaran bermusik mereka. Tidak ketinggalan dibahas pula peristiwa-peristiwa sejarah perjuangan bangsa yang mengilhami lahirnya lagu-lagu perjuangan.

Pameran ini dilengkapi dengan fasilitas digital aplikasi SIJI yang dimiliki oleh Museum Perumusan Naskah Proklmasi untuk menarik perhatian dan memanjakan pengunjung agar dapat lebih menikmati pameran ini dan memberi kesan mendalam. Pengunjung dapat mengunduh aplikasi SIJI melalui Google Play Store agar mereka bisa mendapatkan penjelasan tambahan mengenai materi pameran dalam bentuk audio visual. Seperti halnya lagu-lagu yang ditampilkan dalam pameran ini diantaranya adalah lagu “Bersuka Ria” ciptaan Ir. Soekarno, lagu “Terang Bulan” kesukaan Iwa Kusumasumantri, lagu “Sepasang Mata Bola” dengan latar peristiwa perpindahan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, lagu “Halo-Halo Bandung dengan latar perjuangan Bandung Lautan Api, Mars Divisi Siliwangi dengan latar peristiwa hijrahnya divisi Siliwangi dari Jawa Barat menuju Yogyakarta sebagi hasil keputusan perundingan Renville, lagu “Surabaya oh Surabaya” milik grup band Dara Puspita untuk mengenang kisah heroic tanggal 10 November 1945.

Pameran ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat Ambon tentang sejarah perjuangan bangsa dan khasanah kebudayaan Maluku pada khususnya. Diharapkan pula, pameran ini dapat menjadi ajang ekspresi dan apresiasi masyarakat dalam kecintaan mereka kepada budaya daerah yang merupakan bagian dari budaya nasional yang patut dilestarikan dan dikembangkan.