You are currently viewing RUMAH “DJIAW KIE SIONG”: SAKSI BISU PERISTIWA RENGASDENGKLOK

RUMAH “DJIAW KIE SIONG”: SAKSI BISU PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai museum sejarah perjuangan bangsa dalam meraih kemerdaakan memiliki peran penting dalam melaksanakan tugasnya untuk mengelola museum dan menjalani fungsinya dalam memberikan layanan edukasi tentang nilai-nilai sejarah perumusan naskah proklamasi kepada masyarakat luas sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.38 Tahun 2015. Oleh karena itu, menyambut HUT RI ke-73. pada pagi hari ini Museum Perumusan Naskah Proklamasi bekerjasama dengan Komunitas Jelajah Budaya melaksanakan kegiatan Napak Tilas Rengasdengklok dengan tema ““Kilas Balik Peristiwa Rengasdengklok: Membangun Karakter Nasionalisme dan Patriotiseme Anak Bangsa di Jaman Now” pada tanggal 12 Agustus 2018.

Peserta kegiatan ini adalah para pegiat media online yaitu para vlogger dan blogger dipandu oleh seorang pakar sejarah Kemerdekaan RI, Dr. Rusdhy Hoesin dan praktisi sejarah Kartum Setiawan, M.Hum. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat pada umumnya dan para vlogger dan blogger khususnya untuk dapat menapaki dan menggali lebih dalam nilai-nilai sejarah perjuangan para tokoh bangsa dalam upaya memproklamirkan kemerdekaan melalui kilas balik peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Bangsa ini mengerti bahwa peristiwa Rengasdengklok dipicu oleh para pemuda saat itu yang berperan besar untuk mengukuhkan niat dan mengobarkan semangat membara untuk segera mewujudkan kemerdekaan. Kegiatan ini mengajak para peserta untuk mengunjungi rumah bersejarah milik seorang warga keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong sebagai saksi bisu bahwa dua tokoh pemimpin bangsa saat itu, Bung Karno dan Bung Hatta pernah berdiam beberaja jam disana. Setelah itu peserta berjalan menyusuri pinggir sunagi Citarum sebagai lokasi asli rumah bersejarah tersebut. Di akhir kegiatan, peserta mengunjungi Monumen Kebulatan Tekad sebagai monumen lokasi bekas markas PETA (Pasukan Pembela Tanah Air).

Melalui kegiatan ini, para peserta seyogyanya dapat belajar dan merefleksikan peran pemuda pada saat itu dalam konteks kekinian yang relevan pada masa kemerdekaan untuk turut berperan aktif membangun bangsa dan negara ini. Walaupun dengan latar belakang agama, pendidikan, pekerjaan dan etnis yang berbeda namun melalui hobi, minat dan bakat sebagai vlogger dan blogger diharapkan dapat memfasilitasi dan menyebarluaskan nilai-nilai sejarah serta keteladanan generasi pendahulu sebagai bentuk peran nyata pemuda masa kini dalam perjuangan untuk tetap menjaga rasa nasionalisme dan menguatkan karakter patriotisme di tengah derasnya tantangan dan ancaman terhadap persatuan dan keutuhan bangsa.  Selain itu, hasil karya para peserta berupa blog dan vlog yang akan diupload ke media online akan menjadi bagian dari upaya kita bersama untuk mensosialisasikan rangkaian peristiwa bersejarah perumusan naskah proklamasi kepada masyarakat luas yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat luas serta dapat diakses dari seluruh wilayah NKRI.