You are currently viewing [TAHUKAH KAMU :Soetardjo Kartohadikoesoemo – Dari Desa, Memupuk Bibit Unggul Atlet]

[TAHUKAH KAMU :Soetardjo Kartohadikoesoemo – Dari Desa, Memupuk Bibit Unggul Atlet]

Membahas sosok Soetardjo yang terkenal dengan Petisi Soetardjo-nya yang mengguncang Hindia Belanda pada 16 Juli 1936 tidak dapat terlepas dari perannya di bidang olahraga. Apa yang dicetuskan oleh Soetardjo selama berkiprah di Dewan Rakyat (Volksraad) dalam bidang memiliki peranan dalam sejarah perkembangan olahraga nasional. Usulan yang dicetuskan oleh Soetardjo diantaranya adalah:

  • Menggabungkan induk-induk organisasi olahraga ke dalam satu induk olahraga yang bernama Ikatan Sport Indonesia yang merupakan cikal bakal dari Komite Olahraga Nasional Indonesia saat ini. Induk olahraga yang tergabung ke dalam ISI ini adalah dari cabang olahraga Sepakbola (PSSI), Tenis (Pelti), Atletik (PASI), Catur (Percasi), Renang (PRSI) dan Bilyar serta olahraga tradisional seperti Jemparingan dan Galuh.
Description: J:\Kegiatan 2018\Pameran Palembang 2018\Otista meresmikan Lapangan Dadaha Tasikmalaya, dok. Sipataho.JPG
Description: J:\Kegiatan 2018\Pameran Palembang 2018\Otista meresmikan Lapangan Dadaha Tasikmalaya, dok. Sipataho.JPG
Bendera ISI diserahkan oleh Oto Iskandar di Nata kepada pemimpin rombongan yang akan membawa bendera, Tjitrotaroena disaksikan oleh tuan-tuan Kepala Kota Bandung
  • Setelah terbentuknya ISI maka dilakukanlah pesta pekan olahraga bagi bangsa Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun. Pesta olahraga ini sudah tidak lagi dicampuri oleh atlet-atlet dari bangsa Eropa. Hal ini yang membuat perkembangan olahraga nasional tumbuh pesat dengan bermunculannya atlet-atlet pribumi.
  • Usulan Soetardjo bersama Fraksi PPBB di bidang olahraga lainnya adalah pendirian lapangan-lapangan olahraga di tiap-tiap kawedanaan
Description: J:\Kegiatan 2018\Pameran Palembang 2018\Otista meresmikan Lapangan Dadaha Tasikmalaya, dok. Sipataho.JPG
Oto Iskandar di Nata selaku perwakilan dari PSSI tengah meresmikan
Lapangan Olahraga Dadaha di Tasikmalaya Jawa Barat

Perhatian Soetardjo terhadap dunia olahraga telah dirintis sejak masih menjadi pelajar di sekolah OSVIA (Opleiding School Voor Inlandse Ambtenaaren) di Magelang, sebuah sekolah calon pamong praja, dimana Soetardjo menjadi Ketua Perkumpulan Sepakbola Siswa OSVIA pada 1908-1910.

Description: J:\Kegiatan 2018\Pameran Palembang 2018\Otista meresmikan Lapangan Dadaha Tasikmalaya, dok. Sipataho.JPG
Description: J:\Kegiatan 2018\Pameran Palembang 2018\Otista meresmikan Lapangan Dadaha Tasikmalaya, dok. Sipataho.JPG
Description: J:\Kegiatan 2018\Pameran Palembang 2018\Otista meresmikan Lapangan Dadaha Tasikmalaya, dok. Sipataho.JPG

Selepas lulus, Soetardjo terjun dalam birokrasi dan menjadi pegawai pamong praja dan menjabat di berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di setiap wilayah yang dipimpinnya, hanya dua bidang yang selalu ada dalam kebijakan yang diberlakukan oleh Soetardjo, yakni bidang pendidikan dan olahraga utamanya sepakbola. Soetardjo beranggapan bahwa melalui olahraga terdapat dua hal sekaligus yang dapat dibangun dalam masyarakat, yakni jiwa dan tubuh yang sehat dan kuat. Karena inilah hal yang dapat membuat suatu desa dapat maju berkembang, melalui pembangunan manusianya terlebih dahulu

#rabutahu #munasprok #soetardjokartohadikoesoemo #olahraga #sepakbola