STAK William Both Bala Keselamatan Menolak Lupa Warisan Leluhur Bangsa

0
536

Secara umum museum mempunyai tiga peranan dalam masyarakat. Pertama, memastikan perawatan koleksi dan konservasi warisan budaya. Kedua, memberikan dukungan kepada institusi pendidikan, memberikan fasilitas kegiatan belajar dan kegiatan budaya. Ketiga, membangun identitas di lokasi tempat mereka berada. Dalam hal ini, Museum Kebangkitan Nasional memberikan fasilitas kegiatan belajar dan budaya bagi masyarakat dengan mengedukasi masyarakat ketika melakukan kunjungan.

Pada hari Rabu 25 September 2019, Museum Kebangkitan Nasional menerima kunjungan  sebanyak 50 orang dari Sekolah Tinggi Agama Kristen William Both Bala Keselamatan Jakarta. Rombongan ini dipandu oleh satu edukator yang siap melayani dan menjawab setiap pertanyaan pengunjung seputar koleksi Museum Kebangkitan Nasional dan peristiwa sejarah dibaliknya.

Sebelum berkeliling museum, rombongan diajak untuk menonton video profil Museum Kebangkitan Nasional di Ruang Audio Visual sebagai bekal pengetahuan sebelum menjelajahi ruangan-ruangan yang ada di Museum Kebangkitan Nasional. Kemudian, para rombongan mulai berkeliling diawali dengan memasuki Ruang Nusantara. Edukator menjelaskan tentang kekayaan alam Nusantara yang membuat bangsa Eropa tertarik untuk menjelajahi samudra.

Perjalanan dilanjutkan menuju ruang perjuangan rakyat Indonesia melawan kolonialisme dan imperialisme sampai adanya politik etis yang mengubah pola perjuangan rakyat Indonesia dari perlawanan fisik menjadi diplomatik. Kemudian menuju ruang organisasi pergerakan nasional yang dimulai oleh “Ibu Perhimpunan” Boedi Oetomo dan dilanjutkan oleh organisasi pergerakan lainnya yang perjuangaannya dapat meraih kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Dalam kunjungan ini diharapkan para generasi muda penerus bangsa tidak melupakan sejarah perjuangan bangsanya sendiri dan dapat meneladani sikap para pendahulu bangsa untuk meraih “kemerdekaan” yang sebenarnya.