Kegiatan Diskusi merupakan salah satu tanggung jawab Museum Kebangkitan Nasional untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam menyampaikan ide, pemikiran dan gagasan terutama mengenai sejarah dan permuseuman. Pada tahun ini, tepat memperingati 200 Tahun Multatuli, Museum Kebangkitan Nasional mengadakan kegiatan Diskusi Sejarah dan Permuseuman dengan mengangkat tema “Max Havelaar: Kritik atas Kolonialisme”. Diskusi ini digelar pada Rabu, 4 Maret 2020 dengan bertempat di Aula STOVIA Museum Kebangkitan Nasional,

Materi diskusi kali ini disajikan dalam bentuk pemaparan langsung oleh Bapak Ubaidilah Muchtar yang merupakan Kepala Museum Multatuli dengan materi “Kebijakan Eduard Douwes Dekker di Lebak” dan Bapak Endi Aulia Garadian (Co-Founder Komunitas Rempah) dengan materi “Belajar dari Max Havelaar: Masih Relevankah Buat Milenial?”. Diskusi ini dimoderatori oleh Kasie Pengkajian dan Perawatan Museum Kebangkitan Nasional Bapak Nur Khozin. Diskusi berjalan aktif dua arah dari narasumber maupun audience. Sesi tanya jawab dilakukan dua kali dengan masing-masing sesi lima pertanyaan.

Dengan terselenggaranya diskusi ini diharapkan generasi muda dapat mengambil nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dipetik dari Novel Max Havelaar dan menumbuhkan jiwa kritis masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang terutama mengenai sejarah dan permuseuman. Selain itu, kegiatan diskusi ini juga menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh Museum kebangkitan Nasional untuk berkomunikasi dengan masyarakat dalam penyebaran informasi kesejarahan.