DISKUSI “MERANCANG PEMBELAJARAN SEJARAH DI MUSEUM”

0
1068

DISKUSI
“MERANCANG PEMBELAJARAN SEJARAH DI MUSEUM”
KAMIS, 24 MARET 2016

Hari Kamis, tanggal 24 Maret 2016, bertempat di ruang serbaguna Museum Kebangkitan Nasional diselenggarakan diskusi dengan tema “Merancang Pembelajaran di Museum”

Acara yang dihadiri oleh 42 peserta dari berbagai kalangan itu sangat menarik untuk diperhatikan karena terkait dengan pengetahuan sejarah bagi pelajar dari tingkat SD , SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi.

Dalam forum ini sebagai pembicaranya adalah Diana Nomida Muznir dan Shobirin Nurasyid.

Diskusi Belajar Museum 1 (2)

 

 

 

 

 

 

Diskusi yang dilakukan ini menitik beratkan pada keberadaan Museum Kebangkitan Nasional yang bisa dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan untuk belajar langsung tentang sejarah Indonesia di museum.

Perlu diketahui bahwa dengan belajar di museum, pemahaman tentang sejarah akan lebih akurat daripada sekedar dari buku-buku yang dijadikan sebagai bahan pembelajaran di kelas. Tetapi sayangnya bahwa terdapat beberapa hal yang menjadikan lembaga pendidikan / sekolah-sekolah masih belum bisa memanfaatkan keberadaan museum sebagai media khusus pembelajaran sejarah. Hal tersebut antara lain :

  • Sekolah belum mempunyai program kunjungan museum secara terjadwal.
  • Jarak dan waktu tempuh antara sekolah dan museum.
  • Beban biaya transportasi – akomodasi – logistik yang harus diperhitungkan
  • Waktu efektif belajar yang tergnggu.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut perlu diupayakan beberapa ikhtiar multilateral seperti:

  • Memaksimalkan museum sebagai pusat sumber belajar bagi sekolah-sekolah yang ada dalam tanggung jawab Dinas Pendidikan dan kanwil Kementerian Agama
  • Pihak museum mengundang guru-guru sejarah atau pengurus MGMP Sejarah untuk sosialisasi agenda museum, strategi pemanfaatan koleksi museu untuk menunjang pembelajaran di sekolah, atau lainnya. MGMP yang diundang dapat merupakan MGMP tingkat provinsi maupun MGMP tingkat kota/kabupaten.
  • Pihak museum bekerjasama dengan pengelola program studi pendidikan khusus tentang sejarah untuk mempersiapkan guru (calon guru) yang siap memanfaatkan museum sebagai pusat sumber belajar.

Dalam merancang pembelajaran sejarah di museum, pihak sekolah, pihak museum dan pihak terkait perlu bersinergi mencari program – program solusi, baik yang bersifat intrakurikuler maupun yang bersifat ekstrakurikuler. Dengan demikian pengetahuan bagi kalangan pelajar tentang sejarah akan semakin lebih baik.