Clifford Geertz

0
4921

Upaya  untuk memaharni karakteristik masyarakat Indonesia telah banyak dilakukan oleh sarjana Barat, namun nama Clifford Geertz mendapatkan tempat yang istimewa. Pengaruh Geertz sangat te- rasa pada zamannya, karena analisisnya dinilai yang paling tajam dan mendekati kenyataan. Dalam sejarah nasional, Jawa menduduki porsi  terbanyak dalam pengaruhnya bagi perkembangan bangsa. Masyarakat [awa digolongkan oleh Clifford Geertz menjadi tiga golongan besar, yaitu santri, priyayi dan abangan. Tipologi ini didasari keyakinan agma, nilai etis, dan ideologi politiknya. Sepanjang berapa dekade, tipologi Geertz mampu digunakan sebagai landasan teori dalam memberi penjelasan tentang Jala sosial dan politik di tanah air.

Dalam the religion of java, karya masterpiece Geertz yang terbit pada 1960 ia mempopulerkan konsep afiliasi aliran dan istilah primordialisme. Lelaki tegap berjanggut lebat ini lahirdi San Francisco, California pada 23 Agustus 1926. Sebelum menekuni antropologi, Geertz sempat menjadi prajurit Angkatan Laut Amerika Serikat. Seusai Perang Dunia Il, ia kuliah di Antioch College, Ohio, dan meraih gelar sarjana pada tahun 1950. Enam tahunkemudian ia meraih gelar.doktor dari Harvard University. Sampai akhir 1970-an, Geertz mengajarUniversity of Chicago. Pada tahun yang sama, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar di Institute for Advanced Study di Universitas Princeton.

Geertz adalah penganut aliran antropologi simbolis. Karena itu dalam studi dan diskusi teorinya, ia mencoba masuk dalam konteks tata nilai para pelakunya. la tidak sekadar melihat gejala sosial yang tampak di permukaan. Selain Indonesia, ilmuwan besar ini juga meneliti antropologi budaya di berbagai negara. Beberapa buku karyanya a.I. Peddlers and Prince, Agricultural Involution, Islam Observed Person, Time and Conduct in Bali, The Interpretation of Cultures, Local Knowledge: Further Essays in Interpretative Anthropologtj, Works and Lives: The Anthropologist as Author dan After the Fact.

Geertz dianggap terlalu menggeneralisasi pandangan tentang kebudayaan Jawa. Hasil penelitian- nya di Desa Mojokuto (konon sebenamya adalah daerah Pare di Kediri), tak cukup lagi untuk meneropong realitas di abad 21. Perkembangan zaman membuat tipologi Geertz menjadi aus. Akan tetapi, ia tetap memiliki sumbangan besar untuk menganalisis realitas yang terjadi dalam masyarakat kita. *****.