Chairil Anwar

0
2679

Sebuah safak adalah dunia yang menjadi. Puisi berjuduI Aku milik Chairil Anwar memjadi sajak ekspresi£ yang mendobrak tata krama berpuisi, Puisi itu mencerminkan tipikal Chairil yang penuh energi dan radikal untuk masanya .. Penyair berdarah Medan yang:1ahir 22 Juli 1922’ini memang fenorrienal clan kontroversial. Saat pengaruh Angkatan Poedjangga Baroe belum surut, sejak 1942 Chairil Amwar sudah menarik perhatian dengan puisi-puisiinya.

Berbekal kemampuan. bahasa  Inggris, Belanda dan Jerman, yang dipelajarinya secara etodidak, ia mampu memahami karya-karya para pujangga besar dunia, Dari karya-karva asing itn, Chairil lahir menerjemahkan, menyadur, bahkan membuat karya baru.

Chairil yang tidak tamat MULO (SMP) ini selalu mengedit ulang karyanya. Puisi Aku  pun sebelumnya telah beredar dengan judul Semav.gat. Entah karena ia memang tergolong orang yang tidak mudah puas atau tidak percaya diri. Hanya dia yang tahu. Tetapi yang jelas, lewat puisi-puisinya orang se- akan bisa langsung mengenal identitas dirinya. Sosoknya adalah gambaran dari jiwa patriotiknya, religiusnya, serta sikap masa bodohnya. Antara Keratoang dan Bekasi, Diponegoro, juga 1945 adalah wujud dari watak nasionalisnya. Doauntuk lsa adalah persembahan untuk imannya. Sedangkan Aku mencerminkan sikap tidak pedulinya. Chairil memang sosok yang. kompleks.

Chairil meninggal dalam usia yang terbilang muda, yaitu 27 tahun, pada 1949. Setelah itu barulah terbit kompulan sajaknya: Kerikil Tajam dan Yang Terempas, Deru Campur Debu, dan Tiga Menguak Takdir. Meski sempat mendapat simpati plus kontra dari komunitas penyair pada jamannya, kepeloporannya diteguhkan oleh H.B. Jassin pada 1956 dalam buku berjudul Chairil Anwar Pelopor Angkatan *****