Belajar Merawat Koleksi Museum

0
4401

Aktivitas kunjungan museum tidak hanya sekedar untuk melihat koleksi yang ada di setiap ruang pamer. Hal ini bisa menjadi lebih menarik dengan melihat bagaimana proses perawatan koleksi-koleksi museum.

Bersama dengan Mas Juniawan, pegawai yang menangani bidang konservasi, pagi ini saya diberi kesempatan untuk menambah pengetahuan terkait dengan perawatan benda-benda koleksi Museum Kebangkitan Nasional.

 Merawat museum beserta koleksi di dalamnya merupakan suatu hal yang rumit dan butuh ketelatenan. Begitulah pendapat Juniawan, seksi pengkajian dan perawatan, “Perlu ketelatenan, dan pengetahuan tentang jenis-jenis koleksi museum untuk merawatnya diantaranya jenis bahan benda koleksi” katanya disela-sela melakukan perawatan koleksi.

Menurut Juniawan, agar koleksi yang dipamerkan di dalam museum tetap terawat, diperlukan pengaturan suhu, kelembaban dan penyinaran yang tepat. “Biasanya suhunya 20-25 derajat, kelembabannya 65, penyinarannya 50 lux, ultravioletnya 30,” katanya.

Jika suhu, kelembapan, dan penyinaran museum tidak sesuai dengan standar, atau berlebih, maka dampaknya akan menyebabkan koleksi tersebut cepat rusak. Sebagai contoh pada koleksi lukisan, jika penyinaran yang terlalu tinggi akan menyebabkan lukisan koleksi museum pudar warnanya dan cepat rapuh seratnya. Sedangkan kelembapan yang tinggi, akan membuat jamur tumbuh cepat sehingga cepat merusak koleksi. Sementara jika suhu ruangan terlalu tinggi, maka koleksi lukisan akan mengalami pengeringan kadar cat sehingga mudah rusak.

Perawatan koleksi museum, minimal setiap 6 bulan hingga satu tahun sekali, pengelola membersihkan benda dari debu yang mengering. “Penanganan debu yang kering, debu diangkat dengan vacuum cleaner sesuai dengan kadar seratnya, kalau tekstil terlebih dahulu diberikan pelapisan dengan kain kasa,” ujarnya.

Perjalananku hari ini ternyata tidak sia-sia, karena sangat jarang untuk bisa melihat bagaimana cara merawat koleksi museum.

A. Nurrhaman
SMP Islam Assadatain Depok