Adam Malik

0
3011

ADAM MALIK

 

Politisi dan diplomat ulung ini terlihat sosoknya . “tukan debat” nomor satu di berbagal meja sebagagai “tukang debat” nomor satu di berbagai meja perundingan. Tubuhnya  tidak tinggi, agak gemuk, berkulit agak gelap. Rambutnya yang berminyak kerap disisir kebelakang hingga menonjolkan dahinya yang menampakkan kecerdasannya. Ia juga gemar memakai kopiah. Pada 1970-an, Adam Malik, tokoh itu, biasa dipanggil sebagai “Si Bung” dan “Si Kancil”. Itu karena kelincahan pria kelahiran Kampung Keling, Pematangsiantar, 22 Juli 1917.

Anak ketiga dari 9 bersaudara pasang an pedagang kelontong Haji  Abdul  Malik dan salamah ini mempunyai bakat diplomasi yang luar biasa. Penyerahan Irian Barat kepada Indonesia antara lain merupakan hasil perundingan rahasianya dengan delegasi Belanda di Virginia, Amerika Serikat, 1962. Ia pula yang diberi tugas oleh Soeharto untuk memulihkan keanggotaan Indonesia di  PBB tahun 1967.

Pembayaran utang Indonesia, yang terakumuIasi di masa Soekarno, untuk masa 30 tahun  juga bisa ditangguhkan. Reputasinya dalam dunia dipIomasi membuat Si Bung terpilih menjadi Ketua Majelis Umum PBB pada tahun 1972.

Kemampuan dipIomasi Adam MaIik tak Iepas dari profesinya sebagai wartawan, yang ditekuninya sejak dekade 1930-an. Monumennya yang masih bisa dilihat saat ini adalah Kantor Berita Antara. la ikut mendirikan kantor itu pada 1937.

Meski begitu, Si Bung ini bukan cuma diplomat dan jurnalis. la juga seorang politisi tuIen, yang berperan sejak  awal kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat, bersama Sukarni dan Chaerul Saleh, ia menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan.

Diplomator ini temyata juga suka mengoleksi berbagai barang, mulai dari keramik, patung, dan batu mulia. 5.000 lebih benda koleksinya telah dipamerkan daIam sebuah musem yang dikelola oleh istrinya, Nelly Adam Malik.

Adam Malik merupakan sosok otodidak yang reputasinya mendunia. Dia adalah satu di antara sedi- kit orang yang mampu menempatkan Indonesia ke dalam posisi terhormat dalam pentas politik dan diplomasi internasional. *****