Menteri Kebudayaan Sebut Pelibatan Aktif Masyarakat, Akademisi, Pelaku Seni, Dan Generasi Muda Menjadi Kunci Utama Keberhasilan Dalam Menjaga Warisan Budaya

0
371
Menteri Kebudayaan didampingi Wakil Menteri Kebudayaan menyerahkan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia kepada sejumlah tokoh di Kawasan Kota Tua, Jakarta.

Jakarta, 16 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa pada Malam Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024 (16/11). Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia kepada semua pihak yang telah berjuang melestarikan warisan budaya Indonesia.

“Warisan budaya bukan sekadar peninggalan dari masa lalu, tapi juga aset tak ternilai yang menjadi identitas dan jati diri bangsa kita. Jadi, warisan budaya adalah national treasure,” ujar Menteri Kebudayaan dalam sambutannya. Ia menyebutkan bahwa pada setiap motif batik, irama gamelan, tarian tradisional, hingga cerita rakyat, terdapat nilai-nilai luhur yang mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap keberagaman.

Sebagai bangsa yang dianugerahi kekayaan budaya yang luar biasa, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan, serta mempromosikan warisan budaya ini kepada dunia. Oleh karena itu, kegiatan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024 ini menjadi momentum yang penting untuk mengingatkan kita semua akan berharganya kekayaan budaya yang kita miliki.

Tahun ini Kementerian Kebudayaan menetapkan 272 budaya takbenda sebagai warisan budaya takbenda Indonesia dan menetapkan 17 cagar budaya di Indonesia sebagai cagar budaya peringkat nasional. Penetapan ini melalui proses panjang dan bertahap melalui sidang-sidang penetapan yang melibatkan tim ahli warisan budaya takbenda Indonesia, tim ahli cagar budaya nasional, pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi kebudayaan, lembaga, para maestro, pemilik dan pengelola cagar budaya, pelaku serta masyarakat.

Data kebudayaan menunjukkan hingga akhir tahun 2023, Indonesia memiliki 1.941 warisan budaya takbenda. Dengan ditetapkannya 272 budaya takbenda sebagai WBTb Indonesia tahun ini, maka bertambah pula jumlah warisan budaya takbenda Indonesia menjadi 2.213. Sedangkan cagar budaya peringkat nasional yang telah ditetapkan sejak tahun 2013 hingga saat ini berjumlah 228 cagar budaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pelestarian budaya terus ditingkatkan melalui berbagai program, termasuk pengajuan warisan budaya Indonesia ke UNESCO. “Desember 2024 nanti, kita akan mengajukan Reog Ponorogo, Kolintang, dan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Semoga proses ini berjalan lancar,” harap Menteri Fadli.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para budayawan, seniman, dan komunitas budaya yang terus berinovasi dalam memperkenalkan warisan budaya dengan cara-cara kreatif. “Melalui

media digital, film, pertunjukan, hingga kolaborasi internasional, Saudara-Saudara semua telah menunjukkan bahwa budaya kita tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berkembang di era modern,” ujarnya

Melalui kegiatan AWBI 2024 ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dan menjadi pengingat betapa berharganya budaya Indonesia, sehingga keberlanjutan (sustainability) adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan di daerah-daerah. “Perjuangan ini tidak cukup hanya berhenti di tangan pemerintah. Pelibatan aktif masyarakat, akademisi, pelaku seni, dan generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan kita dalam menjaga warisan budaya ini,” pungkas Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024