Menteri Kebudayaan: Pancasila Menjadi Pencegah Konflik Politik di Indonesia

0
33
Menteri Kebudayaan menyampaikan pidato bertajuk "Ikhtiar Menumbuhkan Budaya Politik dalam Mewujudkan Demokrasi Indonesia Maju 2045” dalam Seminar Nasional dan Kongres HIPIIS XII.

Tangerang Selatan, 14 November 2024. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc. menghadiri kegiatan Seminar Nasional dan Kongres HIPIIS XII, yang berlangsung di Hotel Trembesi, Tangerang Selatan. Acara ini dihadiri oleh para pengurus Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS), serta dosen dan juga mahasiswa-mahasiswa dari beberapa universitas yang berada di Tangerang Selatan.

Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) mengambil inisiatif melaksanakan Seminar Nasional dalam rangkaian Kongres HIPIIS XII untuk mengkaji dan mengevaluasi sistem pemilu yang diatur dalam UUD 1945 beserta pelaksanaan dengan mengambil tema: ”Evaluasi dan Penataan Sistem Pemilihan Umum dalam Demokrasi Pancasila.”

Seminar ini diselenggarakan dalam menanggapi perkembangan atas sistem pemilu yang semula bersifat proporsional tertutup sebagaimana berlaku sejak pertama kali pemilu dilakukan di Indonesia pada tahun 1955 yang berubah berdasarkan Putusan MK – terakhir tahun 2022 – menjadi sistem proporsional terbuka. Sementara partai politik masih menjadi satu-satunya pintu masuk bagi warga negara untuk mewujudkan hak politiknya.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., yang didaulat sebagai pembicara kunci pada acara yang berlangsung 14 – 15 November 2024 ini menyambut baik atas penyelenggaraan Seminar Nasional dan Kongres HIPIIS XII. Kali ini Beliau menyampaikan pidato bertajuk “Ikhtiar Menumbuhkan Budaya Politik dalam Mewujudkan Demokrasi Indonesia Maju 2045.”

“Budaya dan politik memiliki relasi yang sangat erat, karena budaya memberikan kerangka nilai, norma, dan pola pikir yang mempengaruhi bagaimana suatu masyarakat berinteraksi dengan sistem politiknya. Bersamaan dengan itu, budaya suatu masyarakat mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan cara pandang terhadap kehidupan, yang kemudian membentuk sikap politik,” ujar Menteri Kebudayaan dalam pembukaan pidatonya.

“Membangun budaya politik yang sehat adalah upaya untuk menciptakan demokrasi yang tidak hanya prosedural, tetapi juga substantif—demokrasi yang mampu membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.

Menteri Kebudayaan menceritakan kenangannya saat menjalani era Reformasi. Seiring dengan pemilu 1999 ia melihat transisi demokrasi Indonesia luar biasa. Dari dominant militer ke civilian politics. Peran militer yang tadinya besar kembali ke fungsi ABRI yang profesional. Transisi demokrasi di Indonesia menurutnya cukup damai dan berhasil, berbeda dengan negara-negara tetangga, misalnya kudeta di Myanmar, atau di Kamboja.

“Di Indonesia tidak terjadi konflik politik seperti negara-negara tersebut. Ada biding power yang kuat, salah satunya Pancasila. Pancasila datang dari budaya, dan memiliki akar budaya yang kuat. Sesuatu yang kita anggap klise, tapi penuh dengan nilai-nilai yang luhur. Kita ini negara mega diversity, tetapi dengan pengikatnya yakni Pancasila.” ungkap Menteri Kebudayaan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan dan pelaksanaan kongres HIPIIS yang berlangsung hingga 15 November 2024. Dalam pelaksanaan kongres banyak menitikberatkan kepada hal-hal terkait pelaksanaan dan penataan sistem pemilu, serta demokrasi saat ini. Melalui kegiatan Seminar Nasional ini diharapkan adanya rumusan rekomendasi tentang tema yang telah ditetapkan untuk menjadi bahan kajian untuk ditindaklanjuti oleh MPR. Kegiatan ini diselenggarakan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI dan Kementerian Kebudayaan RI.

Dr. Fadli Zon, M.Sc. Diamanatkan sebagai Ketua Berikutnya Oleh Mayoritas Anggota HIPIIS

Ditengah-tengah pelaksanaan Kongres HIPIIS XII, Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc. didaulat sebagai Ketua HIPIIS berikutnya. Para peserta, baik yang hadir secara langsung ataupun melalui konferensi video menyepakati bahwa Beliau merupakan sosok yang tepat sebagai Ketua Umum dan sekaligus Ketua Formatur HIPIIS mulai tahun 2024 hingga 2027 mendatang.

Alasan utama dibalik pemilihan Dr. Fadli Zon, M.Sc. sebagai ketua yakni latar belakang keilmuannya yang kuat. Terlebih lagi Beliau dikenal luas sebagai pecinta, pemerhati, serta pelestari kebudayaan. Sedangkan latar belakangnya sebagai Menteri Kebudayaan dianggap dapat menjadi langkah yang positif untuk mendekatkan HIPIIS sebagai komunitas untuk berpartisipasi dalam Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di bidang sosial-budaya.

Dr. Fadli Zon, M.Sc. menanggapi penetapan tersebut dengan ungkapan terima kasih dan penuh hormat karena telah dipilih. Ia berharap dapat ‘menghela’ himpunan yang terhormat ini (HIPIIS) kedepannya.

“Mudah-mudahan HIPIIS kedepannya dapat ikut berkontribusi dalam menajukan bidang sosial dan juga kemajuan di bidang teknologi, khususnya A.I. Dunia mulai membicarakan tentang kecepatan kemajuan teknologi, lingkungan hidup, dan gaya hidup yang berbasis budaya. Bagaimana kita berkontribusi akan isu global ini,” pesan Dr. Fadli Zon, M.Sc.

“Kita juga harus meneliti apakah isu-isu yang kekinian ini real bagi Indonesia? Misalnya climate change, pemanasan global. Untuk itu intervensinya juga sangat penting. Ini akan juga menjadi persoalan bagi ilmu sosial dalam menanggapi dan memberi masukan- masukan bagi pemerintah. Ini dapat menjadi kontribusi bagi para peneliti di HIPIIS kepada pemerintah untuk nantinya dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat,” pungkas Dr. Fadli Zon, M.Sc., menyampaikan pidato pertamanya sebagai Ketua Umum dan sekaligus Ketua Formatur HIPIIS.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Sipres – Menteri Kebudayaan- Pancasila Menjadi Pencegah Konflik Politik di Indonesia