Sawangan, Depok – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menutup Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Pusdiklat Kemdikbud, Sawangan, Depok. Di depan hadapan para peserta, Mendikbud berharap mereka dapat bekerja lebih optimal untuk meratakan pendidikan dan memajukan kebudayaan di Indonesia, sesuai dengan tema rembuknas tahun ini.
“Diharapkan dapat bekerja lebih optimal, lebih jernih hati baik pikiran maupun tindakan,” ujarnya.
Selama acara Rembuknas 2018 berlangsung, Mendikbud tak henti-hentinya mengingatkan empat skala prioritas di bidang pendidikan yang sudah ditetapkan pemerintah Kabinet Kerja. Empat skala prioritas tersebut yakni memperluas akses, revitalisasi pendidikan vokasi, penguatan karakter dan guru.
Sementara untuk kebudayaan, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menyebutkan kebudayaan merupakan bagian dari pendidikan. Bahkan, pendidikan yang berjalan di Tanah Air saat ini tak terlepas dari nilai-nilai budaya itu sendiri.
“Karena justru pendidikan kita disinari, dipayungi, dan dicahayai oleh kebudayaan,” ujarnya saat memberikan arahan.
Di sisi lain, masalah pemerataan masih menjadi hal penting yang perlu diprioritaskan. Oleh karena itulah Mendikbud berharap melalui rembuknas ini hasil rekomendasi dapat diimplementasikan sebaik mungkin sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Ia pun mengibaratkan teknik meratakan gabah melalui mata garuk padi sebagai contoh cara memeratakan wilayah yang masih jauh tertinggal.
“Kita garuk terus, pasti lama-lama akan rata meskipun itu memakan waktu sedikit lebih banyak dibandingkan yang lainnya. Kita perlu mengonsentrasikan ke wilayah tersebut,” tegasnya.
Seperti diketahui, Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 merupakan forum tahunan yang diselenggarakan untuk memperkuat sinergi dan komitmen antara pemerintah daerah dan pusat. Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala dinas pendidikan dan kepala dinas kebudayaan provinsi/kabupaten/kota, organisasi profesi guru dan mitra kerja kemdikbud. Acara yang diselenggarakan sejak 5 Februari – 8 Februari 2018 ini membahas lebih lanjut rencana kerja pendidikan dan kebudayaan 2018.