Depok – Mengawali Rangkaian Acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2017, Kemendikbud mengadakan malam inspirasi di gedung Garuda, Pusdiklat Kemendikbud (25/01). Dalam acara yang dihadiri oleh hampir 1045 tamu undangan ini, Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berkesempatan memberi sambutan. Salah satu yang ditekankannya adalah posisi kebudayaan yang penting dalam pendidikan.
“ Kebudayaan bukan subordinat, kebudayaan adalah ruh, kebudayaan adalah payung”, tegas mantan rektor Universitas Muhammaiyah Malang tersebut.
Salah satu program pemerintah adalah pembangunan karakter. Disini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berperan penting. Ia menekankan pada seluruh peserta yang terdiri dari dinas-dinas yang membidangi pendidikan dan kebudayaan serta pemangku kepentingan bahwa dalam membangun karakter harus dilandasi kebudayaan, Kearifan dan kecerdasan lokal.“Kebudayaan harus diberi ruang lebar”, tambahnya.
Bapak tiga anak tersebut juga menyinggung posisi kebudayaan sebagai penggerak ekonomi dan pendongkrak daya saing bangsa indonesia. Hal ini diamini oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Menurutnya gelombang perekonomian dunia tidak lagi ditentukan oleh industri pertanian dan mesin. Saat ini ditentukan oleh teknologi informasi, kedepan adalah industri budaya. Ia berkata, “Indonesia harus memaksimalkan ini…Korea telah memulainya”.