Jakarta – Dalam rangka merayakan Milad ke-39 tahun, Masjid Istiqlal menggelar serangkaian acara yang sudah dimulai pada 10 Februari lalu. Hari ini, Rabu (22/2), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy membuka Pameran Merayakan Milad Istiqlal yang menampilkan arsip-arsip sejarah Masjid Istiqlal serta berbagai benda-benda keislaman lainnya. Acara yang turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, Imam Besar Masjid IStiqlal, H. Nasarudin Umar, Wakil Ketua BPPMI, Bahrul Hayati, dan segenap pengurus Masjid Istiqlal lainnya ini diselenggarakan di Aula Utama Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Hilmar Farid, dalam laporannya menyampaikan bahwa pameran ini merupakan langkah awal dari kegiatan serupa yang akan diadakan di masjid-masjid lainnya. “Pameran ini bertujuan untuk memunculkan kembali ingatan kolektif tentang pembangunan Masjid Istiqlal. Kegiatan ini juga menjadi langkah awal diadakannya kegiatan serupa di masjid-masjid bersejarah lainnya, seperti yang ada di Banten, Cirebon, Sumatera Barat, dan Ternate,” lapor Hilmar Farid.
Bahrul Hayati, mewakili pengurus BPPMI turut menyampaikan ucapan terima kasihnya. “Ahlan wa sahlan. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya kegiatan Merayakan Milad Istiqlal ini. Dengan kegiatan ini, Masjid Istiqlal akan tetap menjadi titik tempat bertemunya berbagai lapisan masyrakat di Indonesia,” ucap Bahrul Hayati.
Pada kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Masjid Istiqlal menjadi salah satu simbol persatuan Indonesia. “Masjid Istiqlal ini dibangun dengan visi Presiden Soekarno yaitu semangat merangkul semua lapisan masyarakat di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari arsitek Masjid Istiqlal yang merupakan seorang nasrani taat, namun membuat bangunan ibadah yang luar biasa ini untuk umat Islam. Maka kita harus hidupkan kembali semangat merangkul sesame tersebut,” pesan Muhadjr Effendy.
Pameran Merayakan Milad Istiqlal dengan tema “Istiqlal, Keislaman, dan Keindonesiaan” ini diselenggarakan dari tanggal 22 – 27 Februari 2017. Pameran yang dikuratori oleh Mohammad Nanda Widyarta dan Farid Rakun ini menampilkan arsip sejarah Masjid Istiqlal yang belum pernah dipublikasikan serta berbagai benda-benda keislaman lain koleksi dari Kementerian Agama dan beberapa UPT di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI.