You are currently viewing Jumpa Pers Peresmian Gedung II Museum Basoeki Abdullah  dan Pembukaan Pameran Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) #2
Jumpa Pers BAAA #2

Jumpa Pers Peresmian Gedung II Museum Basoeki Abdullah dan Pembukaan Pameran Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) #2

 

Museum Basoeki Abdullah mengadakan jumpa pers terkait peresmian Gedung II Museum Basoeki Abdullah dan Pembukaan Pameran BAAA #2. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya memberi pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Maka dari itu Museum Basoeki Abdullah senantiasa meningkatkan fasilitas dan pelayanan antara lain melalui perluasan lahan museum dengan pembangunan gedung baru. Pembangunan dimulai pada tahun 2014 dan diselesaikan selama 2 (dua) tahun. Bangunan terdiri dari 4 lantai: lantai basement untuk kantor, lantai 1 dan 2 untuk area pameran koleksi museum dan lantai 3 untuk area serba guna. Bangunan modern minimalis ini terinspirasi dari pelukis Basoeki Abdullah, yang selalu memegang pallet saat melukis. Bentuk pallet ini kemudian diimplementasikan pada kanopi gedung. Pembangunan Gedung II Museum Basoeki Abdullah telah selesai pada bulan November 2016, dan secara simbolis akan diresmikan pada tanggal 29 November 2017 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhadjir Effendi.

Bersamaan dengan peresmian gedung juga akan diresmikan Pameran Basoeki Abdullah Art Award #2. Tahun 2016 ini merupakan kali kedua kegiatan Basoeki Abdullah Art Award #2 (2016) diselenggarakan dengan memilih tema “EKOLOGI: Dari Ruang Maya ke Ruang Alam.” Program Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) dilatari oleh kegelisahan akan kurangnya kompetisi/penghargaan bagi perupa muda. Kegelisahan itu berakar pada ketidak-seimbangan antara jumlah perupa muda dan kompetisi itu sendiri, disamping itu terbatasnya perupa muda yang memiliki kepedulian pada persoalan-persoalan hidup manusia merupakan hal yang patut dikritisi. Kepedulian ini agaknya belum banyak difasilitasi sehingga mereka terasa bergerak secara terpisah, parsial, dan tidak memiliki efek yang luar biasa dalam mengekspresikan kepeduliannya. BAAA mencoba untuk mengisi kekosongan dan memediasi kepedulian tersebut. Kehadiran utama BAAA adalah untuk menyambut re-eksistensi maestro sekaligus membuka kepedulian pada peristiwa-peristiwa kontekstual. Kompetisi ini bertujuan menumbuhkan sikap kritis dan melakukan pengembangan keilmuan seni, khususnya tentang lukisan Basoeki Abdullah.

Panitia telah menerima 248 karya seni rupa yang terdiri dari seni lukis, seni grafis, fotografi, ilustrasi hingga mixed media. Seniman-seniman muda yang mengikuti BAAA #2 sangat beragam asalnya. Mereka datang dari sejumlah kota di Indonesia yaitu Jakarta, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Padang, Banyuwangi, Sukabumi, Mojokerto, Ubud, Pemalang, Magelang, Kulonprogo Bandung, Bogor, dan Blitar. Tim Juri yang terdiri dari para pakar seni rupa, akademisi, kurator dan media yaitu Prof. Setiawan Sabana, Amir Sidharta, MA, Mikke Susanto,M.A, Citra Smara Dewi, S.Sn, M.Si dan Yusuf SoesiloHartono, melalui seleksi telah memilih 30 karya seni rupa terbaik.

Selain menampilkan 30 karya terbaik BAAA #2, pameran ini juga akan menampilkan karya-karya terbaik dari Basoeki Abdullah yang selama ini jarang terlihat di publik, salah satunya adalah “Absolut Mistery”, sebuah karya cat minyak diatas kanvas berukuran 75×100 cm. Karya tersebut menggambarkan pemandangan alam, dimana terlihat mobil merah melintas jalan yang lenggang. Dalam sejarah perjalanan berkarya, karya ini memiliki makna yang penting, karena satu-satunya  Basoeki Abdullah melukis mobil sehingga sempat menjadi pertanyaan publik. Pameran ini dapat dinikmati oleh masyarakat mulai dari 29 November s/d 30 Desember 2016.

Sebagai rangkaian kegiatan pameran juga akan diadakan berbagai acara yaitu “Ngobrol dengan Pakar” setiap hari sabtu (tanggal 3, 10 dan 17) di bulan Desember, dan Seminar Seni Rupa “Dari Ruang Maya ke Ruang Alam”, pada tanggal 30 November 2016. Pagelaran Wayang juga akan digelar pada hari Jum’at, 2 Desember 2016, Pukul 19.30 s.d 03.00. Pagelaran ini bertemakan “Semar Mbangun Khayangan”, dengan Dalang Ki Pamungkas Lebda Carita (Klaten-Jateng). Pagelaran wayang ini dapat menganalogikan bagaimana sosok Basoeki Abdullah sebagai seorang anak Bangsa yang telah turut berjuang mengharumkan nama negeri semasa hidupnya melalui lukisan karya-karya besarnya hingga ke mancanegara.

Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan ini, terutama peresmian Gedung II Museum Basoeki Abdullah, dapat semakin mengukuhkan museum Museum Basoeki Abdullah sebagai salah satu aset berharga bangsa Indonesia. Meningkatnya berbagai kerjasama, program museum, dan apresiasi dari masyarakat dari tahun ke tahun telah menunjukkan bahwa Museum Basoeki Abdullah memiliki potensi sebagai destinasi unggulan seni budaya bukan hanya di kota Jakarta namun juga harapan yang lebih luas yaitu tingkat Asia. Hal tersebut bukan merupakan satu impian semata mengingat koleksi lukisan sang maestro juga terdiri dari pemimpin-pemimpin di tingkat Asia yang pernah menjalin kerjasama dengan bangsa Indonesia. Selain itu Basoeki Abdullah juga merupakan sosok pelukis yang dikenal oleh masyarakat dunia, dan memiliki pergaulan yang luas di dunia internasional.