You are currently viewing Pengumuman Penjurian Tahap Dua Basoeki Abdullah Art Award 2016
Dewan juri dan Kepala Museum Basoeki Abdullah berfoto bersama setelah penjurian tahap kedua BAAA 2016.

Pengumuman Penjurian Tahap Dua Basoeki Abdullah Art Award 2016

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Museum Basoeki Abdullah, telah melaksanakan penjurian tahap akhir Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) 2016. Penjurian tahap kedua BAAA 2016 dilaksanakan pada hari Kamis, 15 September 2016, berlokasi di Gedung II Museum Basoeki Abdullah. Tujuan dilaksanakannya penjurian tahap kedua adalah mencari 10 (sepuluh) karya terbaik, dari sebelumnya terpilih 30 (tiga puluh) nominasi karya pada penjurian tahap pertama.

Dewan juri yang terdiri dari Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (Guru Besar FSRD ITB), Yusuf Susilo Hartono, (Jurnalis Budaya), Mikke Susanto, MA (Kurator dan Staf Pengajar ISI Yogyakarta), Citra Smaradewi, M.Hum (Dekan FSRD IKJ), dan Amir Sidharta, MA (Pengamat Seni), memulai penjurian tahap kedua BAAA 2016 pada pukul 09.00 WIB. Para juri tampak serius mencermati 30 karya yang sebelumnya lolos penjurian tahap pertama, karena menurut mereka karya-karya yang masuk sangat variatif dan memiliki daya tarik masing-masing.

Para juri mengakui mengakui jika waktu penjurian cukup meleset dari perkiraan karena bagusnya karya-karya yang diseleksi pada penjurian tahap kedua ini. Hal tersebut dikarenakan ide, kreativitas, dan teknik yang disampaikan oleh setiap peserta pada karya-karyanya dinilai sangat baik. Maka dari itu, pada penjurian tahap kedua BAAA 2016 ini baru selesai dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB, yang ditandai dengan ditanda tangannya form penjurian oleh dewan juri.

Ada beberapa kriteria yang dijadikan acuan oleh dewan juri dalam mencari ke-10 karya terbaik dari 30 karya yang masuk. Kriteria-kriteria itu antara lain adalah: kreativitas, teknis, tema, dan harmoni. Proses penjurian sendiri dimulai dengan pemilihan nominasi sebanyak 5 karya oleh masing-masing juri. Lalu dewan juri akan menilai setiap karya yang dinominasikan oleh masing-masing juri, dengan menggunakan 4 kriteria tersebut. Setelah tiap nominasi karya dinilai, lalu dipilihlah 10 karya terbaik berdasarkan poin tertinggi.

Para peserta dengan 10 karya terbaik yang dipilih oleh dewan juri BAAA 2016 antara lain adalah:

  1. Bayu Adi Pujo Asmoro dengan karya Pertiwi dan Opera Kecil;
  2. ‘Muhamad “Dey” Irfan Adianto dengan karya The Enclosure is not the Habitat;
  3. Reza Pratisca Hasibuan dengan karya Alam Dalam Teknologi;
  4. Dyan Condro dengan karya Gadis Metropolis Pada Pukul 07:00;
  5. I Wayan Sudarsana dengan karya Siklus Ekosistem;
  6. Tito Tryamei dengan karya Sebelum Malam;
  7. Ermy Herfika dengan karya Kicauan Kekacauan Perkotaan;
  8. Imam Santoso dengan karya Gift on Earth Day;
  9. Galih Reza Prihanandi Suseno dengan karya Diantara Denyut Desau dan Deru;
  10. Husni Mubarok dengan karya Drama Horor.

Kepala Museum Basoeki Abdullah, Joko Madsono, memberikan atensinya atas 10 karya terpilih, yang dinilainya sangat menarik mulai dari gagasan visualisasi, bentuk karya hingga teknik pembuatannya. Hal tersebut menurutnya dapat menunjukan bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan calon-calon perupa hebat yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia lukis seperti maestro seni lukis Basoeki Abdullah. Beliau turut mengapresiasi keseluruhan karya yang masuk pada penyelenggaraan BAAA 2016, dan berharap agar seluruh peserta dapat terus berproses dan berkarya agar nanti karyanya dapat terpilih sebagai karya terbaik pada penyelenggaraan BAAA berikutnya.

Ke-30 karya yang lolos penjurian BAAA 2016 tahap pertama nantinya akan dipamerkan dengan pada Pameran Basoeki Abdullah Art Award 2016, yang dilaksanakan berbarengan dengan acara peresmian Gedung II Museum Basoeki Abdullah.  Pameran Basoeki Abdullah Art Award 2016 akan dibuka untuk umum, sehingga pengunjung nantinya tidak hanya dapat mengapresiasi karya-karya pelukis Basoeki Abdullah saja, namun juga dapat mengapresiasi ke-30 karya peserta BAAA 2016, termasuk ke-10 karya terbaik selama sebulan.