Selasa, 29 september 2020 dalam rangkaian pameran seni rupa Semesta Perempuan yang digelar mulai tanggal 25 September sampai dengan 25 Oktober 2020, Museum Basoeki Abdullah mengundang para seniman, yang berpameran dalam Pameran Semesta Perempuan dalam sebuah kegiatan bincang Semesta Perempuan #2.
Dengan turut mengundang tiga seniman yaitu Afriani, Ika Kurnia dan PonkQ Hary untuk menjadi narasumber serta Moderator seorang kurator dari Museum Basoeki Abdullah, Dian Ardianto. Kegiatan bincang semesta perempuan yang dilakukan via zoom meeting dan dapat disaksikan juga melalui live streaming di youtube Museum Basoeki Abdullah. Dalam kegiatan para seniman memaparkan tentang lukisan yang mereka buat. Mulai dari inspirasi, proses berkarya sampai menyiratkan makna perempuan dalam lukisan menurut masing-masing seniman.
Seperti lukisan karya Afriani yang terinspirasi dari pengalaman masa lalunya dengan sang Ibu. Beliau menceritakan bagaimana dulu saat masih kecil sering diajak ikut sang Ibu ke pasar.
Seniman Ika Kurnia pun punya makna tersendiri dibalik karyanya yg berjudul The Queen of Corona. Karena pada saat itu ia merasa corona telah merajai seolah-olah telah menguasai semua aspek dalam kehidupan ini dan merubah segalanya (era normal baru). “Tidak menutup kemungkinan ketika nanti corona hilang, ika bikin karya lagi Queen Corona Is Death mungkin” tuturnya dalam bincang semesta perempuan.
Lain halnya dengan PonkQ Hary. Disini ia menjelaskan bagaimana makna Semesta Perempuan dalam sudut pandangnya. Ia mengatakan bahwa wanita menurutnya adalah sebuah harmoni atau keselarasan dan ada keseimbangan di dalamnya yang diantara itu semua terdapat dinamika yang menarik dari dalam diri seorang wanita.
Selesai narasumber menjelaskan bagaimana sudut pandangnya, moderator melanjutkan dengan sesi tanya jawab yang langsung di jawab oleh para seniman.
Bincang Semesta Perempuan #2 di tutup oleh Kepala Museum Basoeki Abdullah, Ibu Maeva Salmah, M.Si, dengan bersama-sama menyaksikan virtual tour pameran semesta perempuan dan film animasi Basoeki Abdullah #3.
