Masjid Somalangu: Monumen Penyatuan Budaya

0
2203

MASJID SOMALANGU KEBUMEN

Masjid Somalangu adalah sebuah masjid pondok pesantren yang terletak di Dusun Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Masjid ini terletak di dalam kompleks Pondok Pesantren Al Kahfi yang didirikan oleh Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani yang kemudian bergelar Syekh Abdul Kahfi Al Awwal.

Berdasarkan pada prasasti batu zamrud Siberia yang berbobot 9 kg, pondok pesantren ini sudah ada semenjak tahun 1475 M. Pendiri pesantren tersebut merupakan ulama penyebar agama Islam yang berasal dari negeri Yaman  yang memiliki peran besar bagi penyebaran agama Islam di tanah Jawa, Indonesia, hingga Asia Tenggara.

Bangunan masjid memiliki atap tumpang yang disangga oleh empat soko guru pada bangunan utamanya. Saat ini kondisi bangunan masjid cukup memprihatinkan yaitu dengan rapuhnya kayu-kayu yang ada pada bangunan, soko guru sudah miring sehingga membahayakan  jamaah yang beraktifitas di dalam masjid.  Selain itu serambi sisi selatan sudah miring ke arah luar dan sebagian permukaan lantainya melesak. 

Bangunan Masjid Somalangu masuk dalam Daftar Inventarisasi Cagar Budaya tidak bergerak Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dengan Nomor Inventarisasi 11-05/Kbe/20/TB. Saat ini bangunan masjid tersebut dalam proses pengajuan  SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

Nilai Penting

Masjid Somalangu adalah sebuah tempat ibadah di kompleks pondok pesantren tertua yang ada di Kabupaten Kebumen. Merupakan satu bukti tertua mengenai sejarah pengaruh Islam di Pulau Jawa bagian selatan. Juga merupakan monumen penyatuan budaya yang ada dengan budaya baru yang mempengaruhinya. Terlihat dari bentuk arsitektur atap tumpang satu yang dahulunya merupakan bentuk atap untuk bangunan wantilan tempat berkumpulnya umat Hindu pada masa sebelumnya.

Rencana Masa Depan

Mengingat nilai penting yang dimilikinya, maka perlu penyusunan master plan kawasan Somalangu. Wacana untuk menjadikan wilayah Somalangu sebagai salah satu tujuan wisata ziarah perlu didukung dengan data arkeologis dan historis yang komprehensif. Studi lanjutan mengenai lingkungan Somalangu perlu juga dilakukan mengingat sumber daya arkeologis yang ada di wilayah Somalangu cukup beragam latar belakang budaya dan agama.

Sumber : BPCB Jawa Tengah