Palu, Sulawesi Tengah – Pekan Budaya Indonesia – Pesona Palu Nomoni 2017 hari kedua diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya Talkshow Maestro Seni Tradisi. Kegiatan yang dilaksanakan di Taman Budaya Palu, Sulawesi Tengah ini dihadiri oleh para peserta pelajar dari berbagai sekolah di Palu. Maestro Seni Musik dan Nyanyian Kakula, Justinus Hokey, Maestro Seni Tari Mandar, Daeng Manda, dan Maestro Seni Musik Saluang, Sawir Sutan Mudo dengan semangat membagikan pengalaman seni dan tradisi mereka kepada peserta yang memenuhi panggung utama.
Ketiga tokoh yang tak lagi muda namun masih terlihat sehat ini bergantian memotivasi para pelajar muda. Salah satunya adalah Daeng Manda yang gagah menarikan Tari Mandar di atas panggung. Beliau terlihat sempurna menarikan tarian tersebut di atas panggung meskipun usianya kini sudah mencapai 88 tahun. Dengan ditemani oleh putrinya, Daeng Manda bercerita bahwa Ia sudah aktif berkesenian sejak umur 3 tahun ini membagikan cerita dan pengalamannya melestarikan seni khas Sulawesi Selatan tersebut ke berbagai negara. Salah satunya ketika Beliau berhasil memberikan boneka Bugis dari daun lontara kepada Ratu Elizabeth.
Lain halnya dengan sang penyanyi Kakula, Justinus Hokey. Sang maestro pencipta alat musik Geso-geso ini membawa serta alat musik tersebut dan memainkannya di depan hadapan para pelajar. Tepuk tangan kagum terdengar selepas beliau memainkan alat musik yang digunakan untuk menidurkan anak dan pelipur lara ini. “Daun pohon enau yang miring ke kiri,” itulah syarat utama pembuatan Geso-geso yang dikatakan Justinus Hokey.
Para maestro menyampaikan pesan yang sama kepada peserta kegiatan ini, “Selagi muda, isilah hidup dengan ilmu dan budaya.”