Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) menyelenggarakan Konferensi Nasional Sejarah (KNS) setiap lima tahun sekali. Konferensi Nasional Sejarah merupakan forum berkumpulnya sejarawan, dosen, guru, mahasiswa, komunitas, dan masyarakat peminat sejarah untuk membahas berbagai aspek isu strategis kesejarahan baik yang berkaitan dengan pembangunan karakter bangsa, pengajaran sejarah, maupun perkembangan ilmu sejarah itu sendiri.
Konferensi Nasional Sejarah (KNS) X direncanakan akan dibuka oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di istana Merdeka pada tanggal 7 November 2016. Tema yang diangkat pada Konferensi Nasional Sejarah X adalah “Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa dalam Perspektif Sejarah” diikuti oleh sejarawan di seluruh Indonesia, komunitas sejarah, dosen, guru, mahasiswa, dan peminat sejarah berjumlah sekitar 315 orang. Melalui Konferensi Nasional Sejarah (KNS) X diharapkan dapat memperkuat dan mengintegrasikan karakter bangsa melalui pendidikan. Konferensi juga berupaya membangun budaya bahari di kalangan generasi muda dalam rangka memperkokoh dan mensejehterakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Konferensi Nasional Sejarah X diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 7-10 November 2016. Kegiatan ini akan menampilkan 100 pemakalah (40 pemakalah undangan dan 60 pemakalah melalui mekanisme seleksi) dengan format pembicara pleno (pembicara kunci) dan sidang panel.
Selain berisi rangkaian persidangan para pemakalah, Konferensi juga menyelenggarakan Kongres Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) dan pameran kesejarahan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), École Française D’Extrême-Orient (EFEO), KITLV, Komunitas Bambu, Komunitas Ombak, Lontar Foundation, Yayasan Obor, Majalah Historia, Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI).