Kerja Nyata Pengamalan Pancasila dari Segala Aspek

0
2255

Jakarta – Pelaksanaan upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2016 mengangkat tema Kerja Nyata untuk Pembangunan Bangsa dalam Wujud Pengamalan Pancasila. Ditemui dalam acara gladi kotor Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Kasgartab I Jakarta Brigjen TNI Y.P. Sembiring mengungkapkan bahwa kerja nyata itu harus serius, harus dengan kerja keras, kejujuran, kepatuhan terhadap aturan, taat pada setiap norma yang berlaku, dan saling menghargai setiap adat istiadat.

“Sila satu sampai lima pada Pancasila saling berkaitan dan saling menjiwai. Kerja nyata ini adalah implementasi dari Pancasila,” jelas YP. Sembiring. Semua warga negara Indonesia telah bekerja nyata untuk Indonesia. Tak hanya dari kalangan TNI, namun juga angkatan polisi, pelajar, dan seluruh warga negara berusaha bekerja secara nyata untuk negara.

tni-1024x768

“Kami belajar sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita. Kita belajar cerdas untuk Indonesia. Tak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk Indonesia yang lebih baik,” ungkap mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Hafid Qolbi. Hal tersebut senada dengan anggota Purna Paskibra Indonesia yang kelak bertugas saat Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Bunga Rahmatika dan Gerry Adam yang menjelaskan bahwa mereka selalu siap untuk negara. “Kami sebagai paskibra siap untuk menjalankan tugas negara. Kita harus meneguhkan Pancasila agar tetap bersatu,” tukas Gerry saat ditemui disela latihan.

y-p-sembiring

Sebagai dasar negara, nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Setiap warga negara Indonesia harus turut kerja nyata, warga yang taat pada peraturam dan bisa menjadi percontohan di seluruh dunia,” ujar salah seorang anggota Taruni Angkatan Kepolisian Ajeng Nuranisha.

Kerja keras generasi muda selaku generasi penerus bangsa adalah hal utama. “Kita tidak perlu berpolemik. Segala sumber daya kita, mulai dari SDM, SDA dan semuanya kita kelola dengan baik,” tukas Y.P. Sembiring. Anak bangsa harus mempunyai fighting spirit seperti para pahlawan kita. Dahulu, segala keterbatasan tak membuat para pahlawan kehilangan semangat, semangat itulah yang bisa membuahkan hasil hingga sekarang kita merasakan arti dan makna kemerdekaan, Y.P. Sembiring menutup perbincangan.