Pelatihan GPS ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan antara Pak Yunus selaku perwakilan dari Kemdikbud, Mas Sandika dari Samdana Institute, dan Pak Agus dan Albert dari SEI, Bangkok, Thailand serta Pak Kusuma dari PT. Buka Media Teknologi atau Bukapeta. Pelatihan ini ditujukan untuk para Pekaseh, yaitu orang yang memahami dan menguasai Subak di Bali yang merupakan salah satu Warisan Budaya Dunia (WBD) yang ada di Indonesia. Tujuan pelatihan ini adalah supaya para Pekaseh dapat memahami dan mengetahui kondisi Subaknya dengan begitu mereka dapat turut serta dalam menjaga kelestarian alam dan budaya kemasyarakatan Subak. Sehingga apabila terjadi kerusakan kecil maupun besar bisa dilaporkan sesuai data yang ada di lapangan berupa laporan, foto dan peta.
Pelatihan GPS ini dihadiri oleh 20 Pekaseh yang mewakili Subak dan tempeknya masing-masing. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari dan difasilitatori oleh Tim Bukapeta yaitu Pak Danu, Pak Kusuma, Mas Sunan dan Mas Sandika dari Samdana Institute, Kegiatan pemetaan partisipatif telah mampu memberikan gambaran kepada para pekaseh bahwa perpektif lokasi yang selama ini hanya bisa digambarkan dengan sketsa dapat digabungkan menjadi satu dan memiliki hasil yang sama apabila telah disepakati antara mereka.
Metode ini dapat membantu para pekaseh untuk memetakan kawasan mereka masing-masing, dan memungkinkan para pekaseh untuk menampilkan isu-isu hangat yang terjadi dikawasan mereka masing-masing dengan standar yang sama sehingga memungkinkan antar pekaseh dapat memahami kerungan antar pekaseh. Sehingga apabila ada isu yang sama, mereka dapat berbagi informasi dan kemudian dapat dijadikan landasan dalam pengelolaan kawasan yang berkelanjutan, terutama untuk kawasan Warisan Budaya Dunia Subak Catur Angga Batukau.