Kebudayaan Dapat Menjadi Inti Bisnis Sektor Pembangunan

0
1040

Jakarta – Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan saat ini banyak permasalahan yang dihadapi Indonesia terkait sektor pembangunan yang dikaitkan dengan bidang kebudayaan. Investasi pembangunan saat ini hanya bergerak pada ranah manufaktur, perdagangan, dan sebatas sumber daya alam. Belum menjadikan kebudayaan sebagai inti bisnis yang memungkinkan hal tersebut menjadi sumber penghasilan.

“Banyak skema pembangunan yang saat ini abai kebudayaan, akibatnya sudah dapat kita lihat. Hanya saja problem investasi kita belum ke arah sana (kebudayaan). Seandainya mungkin kebudayaan dikelola dengan baik itu bisa menjadi sumber penghasilan kita,” ujarnya saat diskusi budaya di Indonesia Development Forum 2018, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (10/7/2018).

Menurutnya, ada dua hal yang perlu diperhatikan jika Indonesia ingin mengejar ketertinggalan industri dan memfokuskannya pada seni dan budaya, yakni perlunya bersikap mainstreaming terhadap kebudayaan dan fokus pada core business itu sendiri. Hal ini menanggapi pernyataan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu silam yang menyebutkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi sumber perekonomian Indonesia.

“Kalau tidak salah BEKRAF sudah punya angka, industri berbasis kebudayaan itu sudah tidak statis, sudah jauh melampaui industri ekstraktif dalam jumlah pendapatannya. Mestinya kita fokus kalau kita punya kekuatan lebih,” ungkapnya.

Sementara itu, ia melanjutkan, adanya Undang-undang No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan menjadi regulasi yang tepat dalam menyediakan platform yang berkaitan dengan pembangunan dan kebudayaan. Dengan adanya undang-undang ini tentunya menggeser paradigma atau pandangan masyarakat bahwa pemanfaatan kebudayaan dapat dikelola menjadi lebih optimal melalui penataan yang tepat mulai dari tingkat daerah hingga pusat.

“Dulu kita bicara tentang pendapatan dan nominal, Indonesia bisa kaya dengan itu. Tapi sekarang, (kita harus) menggeser pandangan kita apa sih yang disebut kaya, makmur dan meningkatkan kualitas hidup. Sebetulnya arahnya ke sana,” tukasnya.

 

 

 

Foto: Pandu Wijaya Saputra