Kearifan Budaya Indonesia dalam Pembukaan Pertemuan Nasional Museum 2016

0
877

Bali – Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) berkerjasama dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) kembali menyelenggarakan Pertemuan Nasional Museum (PNM) se-Indonesia 2016. Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kebudayaan, Nono Adya Supriyatno ini diselenggarakan di Sanur Paradise Hotel, Bali, Senin (30/5). Pembukaan kegiatan PNM kali ini sedikit berbeda dengan keragaman balutan busana adat yang digunakan oleh seluruh hadirin dalam acara ini.

DSC_8572

Harry Darsono, fashion designer serta pemilik Museum Harry Darsono, Jakarta mengatakan bahwa penggunaan baju adat merupakan suatu keharusan. “Kita harus memakai baju adat, karena setiap baju daerah yang ada di Indonesia itu melambangkan nasionalisme yang terbalut dalam satu slogan Unity in Diversity,” ujar Harry Darsono. Beliau juga menambahkan bahwa cara melestarikan kebudayaan adalah dengan kemajuan. “Anak muda Indonesia sangat peduli dengan budaya negerinya. Mereka sangat nasionalis, mereka mau menggunakan baju daerah dan melestarikan budaya asli tanah leluhurnya. Namun tentu saja hal itu diimbangi dengan kemajuan yang ada di dunia saat ini. Bangsa kita sudah maju, maka masyarakatnya juga harus maju,” jelasnya.

DSC_8331

Harry Darsono juga menambahkan bahwa pelibatan publik sangat dibutuhkan oleh museum saat ini. “Jangan jadikan museum sebagai suatu objek budaya yang statis, yang hanya menampilkan koleksi-koleksi kuno. Pelibatan publik sangat dibutuhkan untuk mengembangkan museum sebagai tempat belajar dan juga rekreasi masyarakat, terutama anak muda,” tukas Harry Darsono.