Jakarta – Dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali mengadakan rapat koordinasi upacara bendera yang akan dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya. Ini merupakan rangkaian rapat ketiga. Rapat ini diselenggarakan di ruang sidang Galeri Nasioal Indonesia. Rapat ini dihadiri oleh jajaran pejabat negara.
Nono Adya Supriyatno, Sekretaris Ditjen Kebudayaan selaku pemimpin rapat mengawali kegiatan. Tak jauh berbeda dengan rapat koordinasi sebelumnya yakni membahas mengenai usulan tema, berbagai persiapan yang dibutuhkan, dan laporan perkembangan kegiatan oleh perwakilan bidang.
Laporan pertama disampaikan oleh Joko Slamet, beliau menuturkan bahwa berbagai persiapa harus dirancang dengan baik seperti mengukur lapangan, gladi kotor, gladi bersih, dan latihan PBB. Tak hanya persiapan secara teknis kegiatan upacara bendera namun Joko juga menyinggung terkait kebersihan, kesehatan, perlengkapan, PLN, PAM, dan sebagainya. “Kita harus memaksimalkan terkait kebersihan karena ini merupakan unsur penting”, ujarnya.
Laporan selanjutnya, perwakilan dari Menko Polhukam menyatakan persetujuannya terhadap usulan tema ‘Pancasila adalah Kita’. “Saya setuju dengan usulan tema karena ini merupakan perayaan 50 tahun hari Kesaktian Pancasila. Ini merupakan golden moment”, tukasnya. Beliau juga menjelaskan bahwa masyarakat harus lebih sadar dengan Pancasila karena meningkatkan karakter bangsa.
Upacara bendera ini kelak akan menjadi upacara yang sakral. Nono Adya pun berujar bahwa semua aspek masyarakat harus merasakan perayaan Hari Kesaktian Pancasila. Seluruh Indonesia, mulai dari generasi muda hingga tua. “Kita harus merefleksi anak muda bahwa Pancasila itu adalah kita. Nilai sejarah harus diinternalisasikan kepada siswa-siswi masa kini”, tuturnya.