Siaran Pers Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia: Seniman dan Revolusi Indonesia

0
591
Bicara Rupa Seniman & Revolusi Indonesia

Galeri Nasional Indonesia kembali menghadirkan program Bicara Rupa Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia. Sebelumnya, program ini pernah digelar pada 29 April 2021 dengan tema “Membaca Ulang Pengembalian Lukisan Raden Saleh dari Belanda ke Indonesia di Era 1970-an”. Kali ini, bertepatan dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia, Bicara Rupa Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia akan dihadirkan dengan format ceramah umum dengan tajuk “Seniman dan Revolusi Indonesia”. Program ini akan digelar pada Rabu, 18 Agustus 2021, pukul 15.00-17.00 WIB di Zoom dan Live Facebook Galeri Nasional Indonesia. untuk dapat mengikuti acara ini, peserta dapat melakukan registrasi terlebih dulu di tautan https://linktr.ee/galnas.

Bicara Rupa Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia: “Seniman dan Revolusi Indonesia” akan mengulas seputar masa revolusi kemerdekaan Republik Indonesia sebagai periode krusial dalam sejarah nasional dan sejarah seni rupa modern kita. “Sekalipun sering ditulis dan diwacanakan dalam penulisan sejarah seni rupa modern Indonesia, gambaran jelas mengenai peran seniman di masa kemerdekaan Indonesia masih dilihat secara parsial,” ungkap narasumber acara ini, Aminudin TH Siregar (Pengajar di Seni Rupa ITB, Kandidat Doktor Sejarah Seni di Universitas Leiden Belanda). Menurutnya, historiografer seperti Claire Holt, misalnya, meninggalkan banyak ruang kosong sewaktu menarasikan kiprah seniman pascaproklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Banyak peristiwa yang tidak tersambung antar satu dengan lainnya. Sehingga banyak ditemukan anggapan kurang akurat bahwa peran seniman di periode kemerdekaan dan revolusi terbatas sebagai pembuat poster atau pendiri sanggar-sanggar seni.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi sebelum dan pasca 17 Agustus 1945? Peristiwa-peristiwa apa saja yang belum terungkap? Mengapa periode revolusi penting dalam historiografi seni rupa modern Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab secara lengkap dalam program ini, dengan dipandu oleh moderator Bayu Genia Krishbie (Kurator Galeri Nasional Indonesia).

Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto berharap program ini dapat menjadi media informasi, edukasi, sekaligus referensi untuk melengkapi narasi sejarah seni rupa modern Indonesia. “Perlu diingat, sejarah seni rupa modern Indonesia juga merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Namun masih belum banyak literatur yang mencantumkan peran seni rupa dalam perjalanan bangsa ini” ungkapnya. “Dengan mengulas peran seniman di masa kemerdekaan Indonesia, maka hal ini juga berarti sebuah penegasan dan juga apresiasi bagi para seniman Indonesia terhadap perannya dalam membentuk bangsa ini,” lanjut Pustanto.