Press Release Pameran Tunggal Setiawan Sabana KITAB: Jagat Kertas Dalam Renungan

0
470
Pameran Tunggal Setiawan Sabana KITAB

Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung dan Garasi Seni 10 menghadirkan KITAB: Jagat Kertas dalam Renungan, sebuah pameran tunggal Setiawan Sabana. Pameran ini akan menjadi penanda lima puluh tahun kiprah berkesenian Setiawan Sabana sebagai seorang seniman grafis sekaligus bagian dari momentum perayaan purna baktinya sebagai akademisi di ITB.

Sempat mengalami penundaan karena pandemi, akhirnya pameran ini beralih media dari luring menjadi daring. Perubahan format dan penyesuaian pilihan karya yang ditampilkan dilakukan untuk memastikan pameran ini mampu menjadi representasi yang baik atas kekaryaan Setiawan Sabana yang dikenal sebagai salah satu seniman grafis kenamaan Indonesia. Pameran tunggal ini akan dibuka pada Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 19.30 WIB, melalui Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia (tautan Zoom pembukaan pameran: bit.ly/pembukaanKITAB). Publik bisa menikmati karya-karya Setiawan Sabana yang dipamerkan melalui laman https://galnasonline.id/.

KITAB: Jagat Kertas dalam Renungan menampilkan 41 karya yang dibuat Setiawan Sabana dalam kurun waktu 2019-2021. Terdiri dari 29 karya dua dimensi dan 12 karya tiga dimensi. Dipamerkan dalam bentuk foto dan video untuk memaksimalkan visualisasi detail karya yang terbuat dari medium kertas ini.

Makna KITAB

Menurut kurator pameran, Danuh Tyas dan Zusfa Roihan, judul KITAB diambil dari salah satu seri karya 3 dimensi yang ditampilkan. Kitab dapat diartikan sebagai tumpukan beberapa lembar kertas/suhuf. Sementara sebagai sebuah metafor, kitab juga diartikan sebagai sumber ilmu dan panduan, yang berisikan identitas baik personal hingga universal. Sehingga pameran KITAB bisa disebut sebagai sebuah catatan personal seorang Setiawan Sabana dalam bagaimana ia menyikapi perubahan konteks dan situasi di sekelilingnya, terutama karena karya-karya ini terhitung baru dan diproduksi di tengah pandemi.

Perpindahan medium pameran menjadi daring ini juga menimbulkan sisi dilematis, di satu sisi audiens serasa bisa melihat fisik karya, namun tidak nyata karena hanya berupa foto atau video dalam layar. Namun situasi dilematis ini justru akan mendorong audiens untuk berimajinasi agar dapat mengapresiasi bentuk konkret dalam tampilan maya.

Selain itu, medium daring juga dianggap membawa keuntungan. Harapannya karya-karya yang dipamerkan di laman galnasonline.id bisa terus hadir dan menjadi arsip digital dari sebuah momen berkesenian Setiawan Sabana. Hal ini juga diamini oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto.

“Melalui galnasonline.id, karya Profesor Setiawan bisa terus dinikmati oleh publik seluas-luasnya tanpa terbatas jarak dan waktu, sekaligus menjadi rekam jejak dalam lini masa berkesenian beliau.”

Rangkaian Program

Masih sebagai rangkaian kegiatan Pameran KITAB: Jagat Kertas dalam Renungan akan digelar juga kegiatan seminar daring untuk memperdalam kajian mengenai karya-karya Setiawan Sabana yang bertajuk Bentang Cakrawala Spiritualitas Seni Setiawan Sabana pada Jumat, 8 Oktober 2021 pukul 13.30-16.00 WIB. Webinar ini akan menghadirkan sejumlah pembicara yakni Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch. (FSRD ITB), Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn. (FBS UNESA), Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl.Art. (FSRD ITB), dan Dr. Anna Sungkar, M.Sn. (Pasca Sarjana IKJ).

Selain webinar tersebut akan ada banyak seminar daring lainnya yang didukung oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Pasundan, Universitas Maranatha, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Trisakti. Lalu ada juga workshop grafis dan drawing yang digelar bekerja sama dengan Garasi Seni 10. Jadwal lengkap dan informasi seluruh rangkaian acara dapat dilihat di https://galnasonline.id/.

Tentang Setiawan Sabana

Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA lahir di Bandung pada 10 Mei 1951. Ia menamatkan sarjana di Jurusan Seni Rupa ITB (1977), kemudian melanjutkan studi master dari Art Department, Northern Illnois University (1982). Ia juga meraih predikat Doktor dari Program Studi Pasca Sarjana Seni Rupa ITB (2002) dengan disertasi berjudul Spiritualitas dalam Seni Rupa Kontemporer di Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina sebagai Wilayah Kajian. Pada 2006 ia mendapat jabatan tertinggi sebagai Guru Besar FRSD ITB. Pada tahun ini ia memasuki masa pensiun setelah 42 tahun aktif di kampus ITB.

Peraih penghargaan Satyalancana Karya Satya XX Tahun dari Presiden RI ini menurut Dekan FSRD ITB, Dr. A. Rikrik Kusmara, merupakan sosok teladan budaya yang begitu produktif menebarkan inspirasi dan telah mendirikan fondasi yang kokoh bagi generasi penerus seni rupa Indonesia.