Pertemuan Imajiner Para Pemimpin Dunia

0
756
Pameran Tunggal Purjito “Memorandum” akan digelar di Galeri Nasional Indonesia
Pameran Tunggal Purjito “Memorandum” akan digelar di Galeri Nasional Indonesia

Galeri Nasional Indonesia akan menyelenggarakan Pameran Tunggal Purjito “Memorandum” sebagai pameran pamungkas di tahun 2015 ini. Pameran yang merupakan hasil kerjasama dengan Studio Seni Purjito ini akan digelar pada 22 Desember 2015 – 8 Januari 2016, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. “Memorandum” menampilkan sekitar 44 judul karya relief dan patung dengan bahan perunggu, aluminium, dan fiber hasil olah artistik Purjito. Perhelatan ini merupakan moment penting karena menjadi pengukuhan cara dan jalan hidup seorang Purjito dalam merawat kearifan, semangat, dan ketajaman batin agar peka terhadap berbagai persoalan kehidupan.

Dalam tulisan kuratorialnya, Suwarno Wisetrotomo (Kurator) mengungkap, penjelasan ‘siapa’, ‘mengapa’, ‘bagaimana Purjito menjadi penting’, untuk modal memahami karya-karyanya selama ini, termasuk dalam pameran tunggalnya kali ini, Memorandum. Purjito menjadikan ruang pamer sebagai ruang pertemuan imajiner bagi para pemimpin dunia. Ia memvisualkan dalam patung figur-figur para pemimpin negara Indonesia seperti Soekarno, Gus Dur, Soeharto, BJ Habibie dan Ainun Habibie, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, serta Joko Widodo. Selain itu dihadirkan pula sosok para pemimpin mancanegara seperti Barack Obama, Margaret Teatcher, dan Yaser Arafat.

“Mereka, sejumlah sosok figur tersebut, adalah para pemimpin dan inspirator di segala ruang, lini, dan level; guru, kyai, ustad, teknokrat, ekonom, sosiolog, seniman, atau presiden. Dari merekalah, setiap generasi di negeri ini terus bisa belajar banyak hal, misalnya bagaimana mereka membangun dan mewujudkan impiannya, kehidupan pribadi, aktivitas kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi, dan bagaimana mereka sampai pada pencapaian tugas sejarah seperti itu,” papar Suwarno. Hal tersebut berjangkar pada sosok, kehadiran, dan peran “Ibu”, baik dalam pengertian nyata sebagai ibu yang melahirkan anak-anaknya, maupun sebagai kiasan untuk menggambarkan sumber kehidupan (misalnya disebut sebagai ibu bumi, ibu kehidupan, ibu pertiwi tempat siapapun tinggal dan menyerap kehidupan)  yang seringkali diabaikan.

“Memorandum” merupakan pameran tunggal kelima Purjito. Empat pameran tunggal sebelumnya antara lain Pameran Tugas Akhir di ISI Yogyakarta (1988); “Mentari Kecil” di Galeri 678, Kemang, Jakarta (2007); “Mandala Cakra” di FSRD ITB (2009); dan “Sembah” di Taman Budaya Yogyakarta (2014).

*dsy/GNI