Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. H. Nang Primadi Tabrani dikabarkan berpulang pada Selasa, 12 Maret 2019. Pria kelahiran Pamekasan, Madura, 16 September 1935 ini dikenal menekuni bahasa rupa.
Bahasa rupa diteliti oleh Prof. Primadi melalui disertasinya yang setebal satu peti (58 x 33 x 27 cm) pada tahun 1991. Bahasa rupa yang kala itu merupakan ilmu baru yang belum ada dalam literatur barat merupakan sebuah ilmu untuk ‘membaca’ gambar tanpa teks, seperti gambar prasejarah, gambar tradisi, gambar anak, dan relief candi. ‘Pembacaan’ tersebut dapat dimanfaatkan dalam berkarya seni rupa. Disertasi Prof. Primadi mengungkap bahasa rupa gambar gua sejarah. Penelitian ini merupakan yang pertama dilakukan, yang kemudian memicu para peneliti muda Indonesia untuk meneliti gua-gua prasejarah di Indonesia.
Tak hanya meneliti, Prof. Primadi bersama kolega-koleganya menerbitkan buku tentang bahasa rupa. Mereka juga berhasil menambahkan bahasa rupa ke dalam kurikulum di beberapa fakultas seni rupa dan desain di Bandung, di antaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pasundan, dan Universitas Komputer Indonesia.
Selain aktif di dunia pendidikan, dosen luar biasa Universitas Trisakti, Jakarta ini juga berkontribusi dalam organisasi bidang seni rupa, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Yayasan Pendidikan Senirupa, Ikatan Pendidik Seni Rupa Indonesia, Ikatan Alumni Seni Rupa Indonesia, International Society for Education Through Art, dan Asia Pacific Confederation for Arts Education. Sebagai tambahan, pria kelahiran Pamekasan, Madura, 16 September 1935 ini juga berperan penting di lembaga bidang olahraga khususnya hoki.
Prof. Primadi berdedikasi pada dunia seni rupa dan pendidikan anak. Hal itu diindikasikan dari pelatihan yang ia tempuh: Training in Tertiary Education, Terc. UNSW, Sydney, (1976); Naskah TV Pendidikan, With Distinction, Yogyakarta, (1977); Course in TV Production, lulus predikat With Distinction, Hilversum, Belanda, (1979); Naskah Drama TV Pendidikan, Pustekom, Jakarta, (1980); dan Evaluasi Formatif Media Pendidikan, Pustekkom, IKIP Jakarta, (1982). Ia juga melakukan penelitian, menghasilkan berbagai karya tulis ilmiah, serta menulis buku terkait dengan pendidikan seni rupa, komunikasi visual/ audio visual, kreativitas, serta bahasa rupa gambar. Selain itu, Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha juga menggelar Pameran Bahasa Rupa dari Masa ke Masa dan Seminar Bahasa Rupa Go International bersama Primadi Tabrani dalam Hajad Jagad 2017. Event tersebut merupakan sebuah penghargaan atas kontribusi Prof. Primadi dalam mengembangkan ilmu seni rupa dan desain, mulai dari teori proses kreasi, gambar anak, proses belajar, hingga bahasa rupa.
Atas dedikasinya dalam dunia pendidikan dan seni rupa, Prof. Primadi mendapatkan sejumlah penghargaan. Beberapa diantaranya adalah Wendy Sorensen Award untuk Thesis Terbaik, Yayasan Wendy Sorensen, (1970); Satya Lancana Karya Satya XX Tahun, Presiden RI, Jakarta, (1996); dan Piagam Penghargaan Lencana Pengabdian selama 25 tahun, Rektor ITB Bandung, (1997). Di akhir hayatnya, ia sempat mendapatkan penghargaan Anugerah Budaya Kota Bandung 2018 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Prof. Primadi memperoleh penghargaan tersebut sebagai pelaku budaya yang telah berkiprah menorehkan prestasi memajukan seni budaya.
*dsy/GNI
*Foto diambil dan diolah dari Facebook Ifa Safira Sagir
*Referensi tulisan:
https://www.facebook.com/luna.setiati
http://humas.bandung.go.id/humas/foto/2018-12-07/malam-anugerah-budaya-kota-bandung-2018
http://trisakti.ac.id/mgb/view/prof-dr-h-nang-primadi-tabrani
, Prof. Dr. H. Nang Primadi Tabrani berpulang pada Selasa, 12 Maret 2019.){kind=link}