Bergelut di dunia seni rupa selama beberapa dekade, Srihadi Soedarsono bermertamorfosis menjadi seorang perupa besar. Karya-karyanya dari rentang era Revolusi (1946) hingga Reformasi (2016) kini akan disajikan dalam Pameran Tunggal Karya Srihadi Soedarsono bertajuk “70 Tahun Rentang Kembara Roso”, yang akan digelar pada 11–24 Februari 2016, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
“70 Tahun Rentang Kembara Roso” yang dikurasi A. Rikrik Kusmara ini, menceritakan perjalanan sejarah Srihadi sebagai seorang perupa. Ia menunjukkan perkembangan dirinya dan karya-karyanya melalui sekitar 450 karya cat air, sketsa, drawing di atas kertas, dan 7 lukisan di atas kanvas. “Kertas-kertas itu sangat berharga bagi saya sendiri karena bagian dari sejarah karir saya sebagai seniman. Saya berupaya menyimpan karya-karya kertas sebaik mungkin untuk generasi penerus seni rupa Indonesia,” kata Srihadi.
Pameran ini ditanggapi secara positif oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus ‘Andre’ Sukmana. “Srihadi Soedarsono sangat disiplin dan intens berkarya dalam berbagai gagasan dan medium ekspresinya, tetapi hasilnya tetap mengagumkan dengan pencapaian artistik yang tinggi. Pameran di Galeri Nasional Indonesia ini seperti sebuah potret dokumenter yang menunjukkan kepada kita (apresian) betapa ia memang seorang kreator sekaligus pejuang dan dermawan, semasa dulu dan kini,” ungkap Tubagus.
Selain pameran, perhelatan ini juga akan dilengkapi dengan peluncuran buku Srihadi Soedarsono “70 Years Journey of Roso” yang ditulis oleh Dra. Farida Srihadi S., M.Hum. dan DR. A. Rikrik Kusmara M.Sn. Seperti judulnya, buku ini berisi tentang perjalanan Srihadi Soedarsono. Publik berkesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang buku tersebut dan kisah perjalanan kesenimanan Srihadi Soedarsono dalam acara Forum Diskusi Bedah Buku “Srihadi Soedarsono: 70 Years Journey of Roso” yang akan digelar pada 20 Februari 2016 di Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia. Acara ini menghadirkan Jim Supangkat dan Prof.DR. Bambang Sugiharto sebagai pembicara, DR. A. Rikrik Kusmara M.Sn. sebagai moderator, serta penanggap dari Bali, DR. Jean Couteau.
*dsy/GNI
