Fungsi Museum Sebagai Hiburan

0
2222

Wellington-Peserta pegiat budaya berkesempatan mengunjungi Museum Te Papa Tongarewa, Wellington. Museum yang didirikan tahun 1992 in seolah dapat memuaskan seluruh peserta pegiat budaya karena menyajikan tema semua bidang budaya: Sejarah, musik, visual, galeri, teater, dan tari. Sementara bidang lain menikmati sajian koleksi, khusus para pegiat bidang museum dan galeri tidak melewatkan kesempatan belajar penyimpanan koleksi (storage) dan tata pamer di sana.

_mg_3799

Tata pamer di museum tersebut dapat membuat pengunjung lupa waktu karena sangat kreatif dan menarik. Salah satu pegiat musik Gema Swaratyagita, mengatakan  bahwa museum tersebut pastilah digarap oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu mulai dari museum, sejarah, visual dan musik.

Salah satu pegiat Galeri Zamrud Setya Negara, mengagumi bagaimana penyimpanan koleksi di Museum tersebut.  Koleksi-koleksi yang umumnya sangat berharga dan rapuh tersebut ditempatkan secara khsusus dalam ruangan khusus. Perawatanya pun khusus dan menggunakan teknologi yang canggih. Hal tersebut diamini oleh Dwi Cahyono, pegiat budaya bidang museum. Dia mengatakan, “ Mereka memperlakukan storage sama seperti display yang dipamerkan, bahkan lebih baik”.

Menurutnya, yang membedakan museum tersebut dengan mayoritas museum di Indonesia adalah  penyajian dan penyimpanannya. Menilik pada fungsi museum yaitu sebagai sarana penelitian pendidikan dan hiburan, di Indonesia konsep penyajiannya masih mengedepankan fungsi pendidikan bukan hiburan. Sehingga penyajiannya belum menarik dan kreatif.  Sementara fungsi penelitian harus ditunjang dengan penyimpanan koleksi yang layak dan baik.

mas-zamrud