Frankfurt Book Fair 2015 Resmi Dibuka dengan Tema Kebebasan Berekspresi

0
875
Frankfurt, 14 Oktober 2015 — Frankfurt Book Fair 2015, dimana Indonesia menjadi Tamu Kehormatan resmi dibuka 13 September 2015 sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Saat ini pula pertama kalinya Paviliun Indonesia dikunjungi  figur publik, pelaku industri perbukuan, dan para undangan lainnya. Tahun ini Frankfurt Book Fair mengangkat tema “Kebebasan Berekspresi”.
mendikbud pidato
“Tujuan kami tentu saja bukan hanya untuk membuat Indonesia dikenal, atau diakui, tapi juga mengundang, mengajak Eropa ke dalam sebuah percakapan yang lebih luas. Terutama di masa ini, ketika ribuan orang dari luar Eropa datang berpindah dan di antaranya sudah jadi bagian dari kehidupan di sini (Jerman),” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat acara pembukaan Frankfurt Book Fair di Frankfurt, Jerman, (13/10/2015).
fbf jerman
“Tamu kehormatan Pekan Raya Buku Frankfurt tahun ini, Indonesia, sebuah negara dengan demokrasi yang masih muda, negara dengan populasi muslim terbesar, seringkali diusung sebagai panutan dalam hal bagaimana Islam dan demokrasi dapat berdampingan. Di sisi lain, Jerman sebagai penerima tamu, harus kembali mempertanyakan diri sendiri, bagaimana kita harus melindungi dan mempertahankan nilai-nilai demokrasi yang telah menjadikan Jerman sebagai negara tujuan dari ribuan pengungsi.” ujar Menteri Kebudayaan dan Media Republik Federal Jerman Monika Grutters
 padus fbf
 Pada pidatonya, Ketua Komite Nasional Indonesia yang juga seorang sastrawan, Goenawan Mohammad, mengutip sebuah puisi Jawa abad ke-19 mengenai seorang bernama Malang Sumirang yang dianggap menentang hukum dan ajaran agama, hingga dikenakan sanksi hukuman dibakar hidup-hidup. Namun dikisahkan ia dapat lolos dari hukuman setelah meminta pena dan kertas untuk menulis. Sebuah alegori mengenai kebebasan berekspresi, bahwa makna (tulisan) tidak bisa dikuasai.
musik tradisional fbf
Isu kebebasan berekspresi memang mutlak di dalam buku dan dunia pemikiran. Heinrich Riethmuller, Presiden Asosiasi Penerbit dan Toko Buku Jerman menegaskan hal ini dalam pidatonya. Selesai acara pembukaan, para undangan dapat langsung melihat dan mengalami sendiri Paviliun Indonesia seluas 2500 meter persegi, yang mengambil konsep “17.000 Islands of Imagination”.
(Desliana Maulipaksi/Sumber: Komite Nasional Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015).