Jakarta – Festival Panji Nusantara memasuki kota terakhir di Jawa Timur, ragam potensi kesenian dihadirkan dalam kemeriahan pesta kesenian ini, mulai dari pameran visual, Budaya Panji, workshop, seminar, lomba dan seni pertunjukan dari 6 provinsi di luar Jawa Timur, yakni Bali, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Malang menjadi kota terakhir di Jawa Timur sekaligus penutup rangkaian Festival Panji Nusantara 2019. Setelah sebelumnya acara telah terselenggara di Amphitheatre Candi Penataran Kab. Blitar (9/7), Kabupaten Kediri dan Tulungagung (10/11). Khusus di Kota Malang, Pemerintah Kota juga menyelenggarakan beberapa lomba, yaitu Lomba Mewarna, Lomba Menggambar, Lomba VLog, Workshop Komik, dan Sinau Sejarah dengan tema Panji di Museum Mpu Purwa.
Acara dengan tema “Transformasi Budaya Panji” ini merupakan kerjasama Dinas Kebudayaan dan Provinsi Jatim, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dalam platform Indonesiana, dan pemerintah Kota/Kabupaten yang menjadi tuan rumah acara tersebut, didukung oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto.
Dalam pernyataannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Sinarto, S.Kar, MM, menjelaskan bahwa Festival Panji kali ini merupakan kelanjutan dari Festival Panji Nasional 2017 di Kediri, berlanjut Festival Panji Internasional tahun 2018 di 8 kota di Indonesia, mulai dari Denpasar, Pandaan, Kota Malang, Kab. Blitar, Kab. Tulungagung, Kab. Kediri, berlanjut ke Yogyakarta dan berakhir di Jakarta.
Menurut rencana, Festival Panji Internasional akan diselenggarakan setiap 3 tahun sekali, diselingi Festival Panji Nusantara yang diadakan setiap tahun. Berarti tahun 2020 nanti masih Festival Panji Nusantara, jelasnya.
Festival Panji Nusantara adalah satu dari 19 festival yang masuk dalm dukungan platform Indonesiana. Dukungan tersebut termasuk membentuk Tim Kurator dan Tim Pelaksana dari pihak pelaku seni, sedangkan pihak pemerintah daerah berposisi sebagai fasilitator.
Platform Indonesiana adalah inisiatif dan upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mendorong, sekaligus memperkuat upaya Pemajuan Kebudayaan sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2017 melalui gotong royong antara pemerintah dan masyarakat dalam penguatan kapasitas daerah untuk menyelenggarakan kegiatan budaya sesuai azas, tujuan, dan objek pemajuan kebudayaan yang ditetapkan dalam UU No. 5 Tahun 2017.
Melalui pendukungan pada kegiatan-kegiatan berbasis budaya diharapkan dapat menumbuhkembangkan ekosistem kebudayaan yang mengakar kuat pada kearifan-kearifan lokal Indonesia. Dengan berlangsungnya ekosistem kebudayaan yang berkesinambungan, secara jangka panjang diharapkan dapat memastikan kelestarian dan keberlangsungan khazanah budaya di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang dinamis.
Foto: Septian Tito