Kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Astana, Kazakhstan, pada tanggal 1 – 3 September 2013 memiliki arti strategis bagi kepentingan nasional Indonesia, salah satunya adalah kerja sama dalam bidang kebudayaan.
Kunjungan tersebut dilaksanakan atas undangan Presiden Nursultan Nazarbayev untuk memperingati 20 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Juga balasan terhadap kunjungan Presiden Nursultan Nazarbayev sebelumnya ke Indonesia pada bulan April 2012.
Bertolak dari hubungan bilateral kedua negara tersebut ditindaklanjuti dengan ditandatanganinya “Nota Kesepahaman dalam bidang Kebudayaan” sekaligus digelarnya “Festival Budaya Indonesia”. Oleh karena itu pada tahun 2014, Pemerintah Kazakhstan berinisiatif menyelenggarakan “Festival Kebudayaan Kazakhstan di Indonesia”. Acara tersebut rencananya akan diketuai oleh Arystanbek Muhamediuly, Menteri Kebudayaan Kazakhstan.
Festival yang melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri ini dijadwalkan selama 3 hari, mulai tanggal 12 – 14 Mei 2014 di Jakarta. Festival kebudayan tersebut diantaranya menampilkan pemutaran film, pameran foto kebudayaan Kazakhstan, dan pentas kesenian (konser musik orchestra), akan dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Art Centre Jakarta.
Di hari pertama (12 Mei 2014), pukul 12.00, 15.00, dan 18.00 WIB akan dilaksanakan pemutaran film trilogi di bioskop XXI TIM dengan judul The Leader’s Way, yang menceritakan biografi Presiden Nursultan Nazarbayev.
Pada tanggal 13 Mei 2014, dilaksanakan pameran foto tentang kebudayaan dan perkembangan kemajuan Kazakhstan, pukul 10.00 – 21.00 WIB serta konser musik orchestra pukul 19.00 – 21.30 WIB di Teater Jakarta.
Pada hari terakhir (14 Mei 2014), diadakan City Tour yang meliputi 3 tempat kunjungan, yaitu Monumen Nasional, Plaza Indonesia, Sarinah, Mesjid Istiqlal dan Museum Nasional Indonesia. Dilanjutkan dengan pemutaran film yang berjudul Myn Bala: Warriors of the Steppe, yang menceritakan tentang Pahlawan Kazakhstan.
Festival ini diupayakan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan di bidang budaya baik bagi insan perfilman, komunitas budaya, akademisi, mahasiswa, siswa maupun masyarakat pada umumnya. Suksesnya festival tersebut diharapkan dapat mempererat persahabatan masyarakat kedua negara terutama dalam bidang seni dan budaya.
Semua kegiatan ini ditujukan bagi masyarakat luas tanpa dipungut biaya.
