Situs Candi Muarajambi: Pusat Belajar di Masa Lampau

0
881

Situs Candi Muarajambi yang terletak di Provinsi Jambi telah masuk ke dalam Tentative List UNESCO pada tahun 2009 silam. Situs candi ini merupakan kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia yang memiliki nilai sejarah, khususnya sebagai pusat pendidikan. Selain itu disana juga ditemukan berbagai peninggalan berupa bangunan peribadatan, pemukiman, system kanal, telaga buatan, dan bukit buatan.

Situs Candi Muarajambi merupakan sebuat tempat yang menjadi bukti dari adanya interaksi masyarakat yang datang dari berbagai tempat. Umumnya pendatang akan datang melalui jalur laut melewati Selat Malaka dan menyusuri Sungai Batanghari. Menurut I-Tsing, pelajah dan pendeta dari Cina, banyak pendeta yang datang untuk belajar agama di Muaro Jambi selama berbulan-bulan. Muarajambi telah dikenal sebagai poros utama para guru untuk mempelajari agama, khususnya agama Buddha. Interaksi dari luar dibuktikan dengan adanya temuan arkeologi seperti keramik yang menunjukkan adanya perdagangan dengan pedagang asing dari Thailand, Cina, Myanmar, India, Persia, dan Timur Tengah.

Sebagai salah satu situs yang terdaftar dalam daftar sementara UNESCO, situs yang memiliki luas sekitar 2062 hektar ini memiliki beberapa nilai yang dilihat dari penemukan warisan budaya. Selain itu, situs ini juga memenuhi syarat-syarat konvensi Warisan Dunia, antara lain:

– Memiliki nilai warisan dunia yang diperoleh dengan menggunakan kerangka penelitian meliputi kerangka tematik, kronologis-regional, dan tipologis.

– Memenuhi setidaknya satu atau lebih di antara 10 kriteria Warisan Dunia, yakni, mahakarya, nilai, testimony, tipology, lahan, asosiasi, keindahan alam, bumi, ekosistem, dan biodiversitas.

– Memiliki aspek yang berisi elemen dan komponen prasyarat Warisan Dunia.Proses penetapan Situs Muarajambi difasilitasi oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya.