Kuaw

0
836

Kuaw adalah sastra lisan dari Desa Pulau Aro, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin. Kuaw diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, menurut penuturan narasumber Kuaw proses pewarisan biasanya melalui mimpi. Salah seorang pelakunya adalah Ibu Jamilah (telah meninggal dunia tanggal 5 Desember 2014). Alm. Ibu Jamilah belum sempat menurunkan seni Kuaw kepada generasi selanjutnya Mak Jamilah (Alm.) adalah generasi ke-6 dari pewaris seni sastra lisan kuaw. Biasanya kuaw ditampilkan pada saat orang betegak rumah atau naik rumah baru, dengan tujuan untuk hiburan.

Sementara isi yang terkandung dalam kuaw adalah cerita tentang 2 orang kakak beradik dan berisikan tentang kesedihan hati seorang kakak yang ditinggal adiknya. Dalam penampilannya kuaw tidak ditentukan lama durasinya. Dalam penampilannya, tradisi bertutur kuaw dilantunkan dengan vokal dengan gaya bersenandung tanpa diiringi oleh alat musik.

Fungsi Kuaw bagi masyarakat Pulau Aro adalah sebagai hiburan, pengisi waktu senggang ketika bekerja di ladang/sawah, dan pengisi acara-acara adat/perkawinan, serta acara betegak rumah (yaitu waktu dimana jika suatu keluarga sedang pindahan ke rumah baru, dengan membawa berbagai barang dari rumah sebelumnya). Saat ini belum ada orang yang bisa menggantikan Ibu Jamilah (Alm.) untuk membawakan kuaw seperti lantunan yang beliau bawakan.

Sastra Lisan Kuaw telah didokumentasikan oleh Taman Budaya Jambi pada tahun 2013, setelah lebih dari 15 tahun tidak diperdengarkan. Ibu Jamilah berharap akan keberlangsungan hidup Kuaw ke depan agar tetap dijaga dan dilestarikan serta dapat diturunkan ke generasi berikutnya.