Pameran Besar Seni Rupa, Tanamkan Semangat Kebhinekaan

0
1284

Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang pelaksanaannya disinergikan dengan kegiatan Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia. Perhelatan PBSR merupakan ajang apresiasi seni rupa dari para perupa seluruh Indonesia yang tahun ini diselenggarakan di Taman Budaya Karangpanjang Ambon, Maluku dengan mengusung tema “HUELE”.

Pameran Besar Seni

Huele sendiri berasal dari bahasa Suku Nuaulu di Maluku yang berarti teriakan, seruan bernada gembira. Huele memiliki makna penting, yakni sebuah ajakan untuk bersama, gotong royong, dan menyuarakan kabar baik dari tanah Maluku atas terjadinya peristiwa seni berskala nasional kepada masyarakat luas.

Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari tanggal 12 s.d. 16 September 2017 yang diikuti oleh 111 perupa yang terdiri dari 66 perupa wakil dari 33 provinsi di Indonesia hasil seleksi open call. Juga dimeriahkan oleh 14 perupa undangan, 19 perupa Maluku, serta 12 perupa mural dan instalasi. Membuka saluran Pameran Besar Seni Rupa melalui mekanisme open-call adalah upaya menjaring kekuatan kreatif lokal yang sekaligus dapat menunjukkan daya kritis dalam memanfaatkan modal kultural dan modal alam dalam berkarya. Karya-karya yang dipamerkan, yaitu karya lukis, kriya, patung, fotografi, mural, dan instalasi. Ragam karya yang ditampilkan dalam pameran ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia karena meskipun masing-masing seniman memiliki kebebasan kreatif dalam berekspresi, namun seniman tetap membawa nilai-nilai budaya ibu tempat mereka dilahirkan, sehingga nilai-nilai budaya lokal tetap melekat kuat pada karya-karya yang dipamerkan. Rangkaian PBSR #5 yang juga diikuti oleh para peserta yaitu Pameran Besar Seni Rupa, Dialog Budaya, Dialog bersama Seniman, dan Wisata Budaya dan Workshop di Pantai Namalatu.

PBSR #5 hendak mencermati fenomena para seniman, perupa, dan kreator bidang seni, serta mendorong perkembangan seni rupa di seluruh provinsi di Indonesia.  Terselenggaranya kegiatan ini juga diharapkan mampu mengkapitalisasi ekspresi seni menjadi nilai-nilai edukasi dan juga ekonomi, sehingga mempuyai manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.(SR)