Workshop Peningkatan Kapasitas Pengurus dan Fasilitator Sekolah Adat Sipanundu’ Madandan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan

0
50

Tana Toraja, 02 Agustus 2024 – Pendidikan Adat memiliki peran penting dalam melestarikan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat melaksanakan pemberdayaan Masyarakat Adat melalui penyelenggaraan “Workshop Peningkatan Kapasitas Pengurus dan Fasilitator Sekolah Adat Sipanundu’ Madandan” yang dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2024 di Lembang Madandan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sumari, S.Sn., M.M, Pamong Budaya Ahli Madya, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Toraja, Pemerintah setempat, tokoh pendidikan, tokoh adat, fasilitator serta siswa sekolah adat.

Sumari dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap masyarakat adat.

“Kegiatan sekolah adat, kearifan lokal seperti yang dilakukan saat ini mesti kita dukung,” kata Sumari.

Workshop ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Adat melalui peningkatan kapasitas pengurus dan fasilitator. Kegiatan ini mencakup pengadaan administrasi kelembagaan dan penyusunan kurikulum muatan lokal sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

Andarias Lebang, S.Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Toraja mengatakan “sebagai warga Tana Toraja yang menjunjung nilai-nilai budaya yang diwariskan nenek moyang kita, maka kita berkewajiban untuk memelihara, menjaga,dan mempertahankan serta mengembangkan identitas budaya yang kita miliki“.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian budaya melalui pemberdayaan Sekolah Adat, ujarnya.

Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain kaderisasi untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan pemuda adat dan perempuan adat dalam mengelola Sekolah Adat melalui berbagai workshop dan pelatihan, mendorong pengakuan dan dukungan dari pemerintah terhadap keberadaan Sekolah Adat Sipanundu’ Madandan, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam komunitas adat untuk memanfaatkan sumber daya alam dan potensi lokal seperti kerajinan anyaman dan pembuatan kripik talas.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Sekolah Adat Sipanundu’ Madandan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi dalam pembangunan serta pelestarian adat istiadat dan budaya Masyarakat Tana Toraja.