Pelestarian Adat dan Budaya Bima Dimulai dari Sekolah Adat

0
900

Melestarikan kebudayaan di Bima sangat penting karena budaya adalah identitas dan jati diri masyarakat Bima. Melestarikannya membantu masyarakat memahami asal-usul dan sejarah mereka, serta menjaga nilai-nilai dan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang. Kebudayaan lokal juga memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat, meningkatkan rasa kesatuan, dan memperkuat hubungan antarwarga. Selain itu, pendidikan tentang budaya daerah dapat meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman budaya nasional dan menghindari pengenalan budaya asing yang berlebihan. Kebudayaan lokal bisa menjadi sumber inspirasi untuk inovasi dan kreativitas, menciptakan sesuatu yang unik dan berharga. Terakhir, melestarikan kebudayaan berarti menjaga nilai-nilai dan tradisi penting sambil tetap terbuka terhadap perubahan positif.

Kali ini, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat bekerja sama dengan Sekolah Adat Jambu Ra Limbi dan empat sekolah adat lainnya mengadakan workshop bertema “Sekolah Adat untuk Keberlanjutan Pelestarian Adat dan Budaya Bima”. Acara ini berlangsung di Gedung PKK Kabupaten Bima pada Kamis, 13 Juni 2024.

A. Rahman, S.IP, ketua pelaksana kegiatan yang mewakili 5 kepala sekolah adat, menyatakan bahwa mengenalkan budaya kepada generasi muda sangat penting. “Adat dan budaya harus dijaga dan dirawat,” katanya. Rahman berharap, workshop ini bisa menjadi ujung tombak dalam memperkenalkan adat dan budaya kepada generasi berikutnya.

Sekolah adat tidak memerlukan tempat khusus, alam raya menjadi tempat yang ideal untuk mengenalkan budaya. “Sekolah dasar merupakan literasi dasar untuk memperkenalkan budaya, jaga dan lestarikan,” ujar Zannita Faranny, Pamong Budaya.

Berikut adalah lima sekolah adat di Kabupaten Bima: Sekolah Adat Uma Lengge Maria Wawo, Sekolah Adat Sampai Waro, Sekolah Adat Santawo Tarlawi Wawo, Sekolah Adat Mambari Tambora, dan Sekolah Adat Jambu Ra Limbi Sanggar.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan sekolah-sekolah adat di Bima dapat terus menjadi garda terdepan dalam pelestarian adat dan budaya lokal. Semoga generasi muda semakin mencintai dan memahami warisan budaya mereka, serta mampu mewariskannya kepada generasi berikutnya. Bersama kita jaga dan lestarikan kekayaan budaya kita untuk masa depan yang lebih baik.