Jakarta – Seluruh Pegawai Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi berikrar dan menandatangani komitmen bersama nilai etos kerja di Ruang Sidang Direktorat, Senin (22/07).
Kegiatan penandatanganan komitmen bersama diawali dengan pengarahan dari Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Christriyati Ariani. Dalam kesempatan tersebut, Beliau menyampaikan bahwa penandatanganan komitmen bersama merupakan salah satu output dari milestone jangka pendek Proyek Perubahan (Proper) miliknya. Proper Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II yang dijalankan berjudul “Strategi Membangun Kebijakan Program Sinergi Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dalam Rangka Pemajuan Kebudayaan“
Disampaikan bahwa salah satu milestone jangka pendek proper yaitu memilih dan memilah nilai dan etos kerja serta membangun komitmen bersama sehingga pada siang ini saya perlu menghadirkan Bapak Ibu untuk menyatakan janji/komitmen bersama.
Direktur menyampaikan bahwa minggu lalu sudah ada pertemuan untuk membhas nilai-nilai yang akan menjadi pegangan pegawai Direktorat. Ada empat nilai yaitu Integritas, Cerdas, Adaptif, dan Kesetiakawanan. Secara singkat ke empat nilai tersebut dijabarkan diantaranya :
Integritas adalah kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral secara konsisten dalam berbagai situasi. Juga bisa diartikan sebagai kepatuhan seseorang terhadap prinsip-prinsip moral dan etis, keutuhan karakter moral dan kejujuran.
Adaptif merupakan sesuatu yang diartikan sebagai hal-hal penyesuaian diri, saling bekerjasama, efektif, efisien, saling mengisi dan melengkapi satu dengan yang lainnya. Adaptif menjadi sifat yang perlu dimiliki setiap orang karena dari hari ke hari pasti ada perubahan yang terjadi. Dalam pidato Visi Indonesia yang dibawakan oleh Presiden Joko Widodo, nilai adaptif menjadi nilai yang sangat dibutuhkan manusia agar negara semakin maju.
Cerdas adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang punya tujuan dan berpikir secara rasional. Kecerdasan juga bisa diartikan dengan kemampuan pribadi untuk melakukan inovasi dan memberikan solusi dalam berbagai situasi. Kecerdasan dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: kecerdasan intelektual ; (2) kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
Kesetiakawanan merupakan perpaduan sikap antara potensi spiritual, komitmen bersama, juga mengandung arti pengertian atas legalisasi tanggungjawab, partisipasi yang merupakan hasil replikasi dari nilai-nilai seperti peduli, saling membantu, saling menghargai, gotong royong, dengan semangat persaudaraan.
Direktur juga meminta para pegawai untuk mencermati Permendikbud Nomor 9 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemendikbud. Di sana jelas tertera bahwa tugas dan fungsi Direktorat lebih pada produksi regulasi. Sementara itu selama ini Direktorat banyak melaksanakan event yang seringkali beririsan dengan tugas UPT walau dengan cakupan yang berbeda.
Beliau mengingatkan Undang-undang tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana delapan dari sepuluh Objek Pemajuan Kebudayaan ada di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Delapan Objek Pemajuan Kebudayaan yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Di samping itu, Direktur juga menjelaskan bahwa Direktorat harus mengacu pada Permendikbud 11 tahun 2019 yang merupakan penyempurnaan dari Permendikbud sebelumnya. Banyak hal yang belum dikerjakan dan saat ini kita masih berkecimpung dalam pelaksanaan event. Sementara itu, sering kali juga terjadi tumpang tindih dengan kegiatan UPT, walaupun dengan cakupan yang lebih kecil. Padahal, berdasarkan Permendikbud, Direktorat seyogyanya lebih banyak mengeluarkan regulasi.
Lebih lanjut, Direktur juga menyampaikan wujud nyata dari sinergi yakni akan ada satu kegiatan bersama oleh semua subdit dan subbag yang mengangkat suatu Objek Pemajuan Kebudayaan di tahun 2020. Jadi selanjutnya, kita akan petakan Objek Pemajuan Kebudayaan yang akan kita angkat dalam kegiatan sinergi bersama tahun depan.
Sebelum menandatangani komitmen bersama, para pegawai Direktorat dipimpin oleh Direktur mengucapkan ikrar komitmen bersama. Beliau juga mengingatkan bahwa janji yang diikrarkan bersama didengar oleh Tuhan YME, sehingga harapannya semua bisa melaksanakan nilai-nilai dengan ikhlas dan komitmen tinggi.
“Demi Tuhan Yang Maha Esa
Kami selaku pegawai di Direktorat Kepercayaan dan Tradisi
akan melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Dan kami akan selalu menjunjung nilai-nilai
Integritas, Cerdas, Adaptif, dan Kesetiakawanan.
Dan kami berjanji,
akan terus melakukan kegiatan Sinergi Kepercayaan dan Tradisi
dalam rangka Pemajuan Kebudayaan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi tekad kami
dan mengayomi segala sesuatu yang menjadi pekerjaan kami.
Semoga Tuhan mengabulkan keinginan kami.
Aamin. “
Ikrar bersama tersebut dilanjutkan dengan penandatangan komitmen bersama satu per satu pegawai di papan komitmen bersama.
Direktur berharap pegawai dapat mengimplementasikan nilai-nilai etos kerja yang sudah disepakati dan diikrarkan bersama.