Perempuan adat memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat adat di Ngata Toro. Perempuan adat telah diberikan ruang dan kesempatan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan, baik dalam lingkungan kelembagaan adat maupun dalam konteks pemerintahan desa, di Ngata Toro. Di sisi lain, saat ini konsep GEDSI sedang banyak diperbincangkan di seluruh dunia. GEDSI adalah singkatan dari Gender Equity, Disability & Social Inclusion (Kesetaraan Jender, Disabilitas dan Inklusi Sosial). Melalui kacamata GEDSI, perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lain diharapkan mendapatkan keadilan dan kesetaraan untuk mengakses, mengontrol, melakukan partisipasi dan mendapatkan manfaat dari sumber daya yang ada untuk mencapai kesejahteraan
“Melihat pentingnya konsep GEDSI, maka perlu dilakukan satu upaya untuk membangun pemahaman dan kesadaran komunitas, terutama kaum perempuan adat terhadap GEDSI. Berdasarkan pendataan yang dilakukan di Ngata Toro, angka anak-anak dan keluarga penyandang disabilitas yang ada di Ngata Toro cukup tinggi. Harapannya dengan adanya pemahaman kolektif akan lahir empati dan bisa mendorong lahirnya kesadaran komunitas serta ada kebijakan lokal di tingkat desa”, demikian kata sambutan dari Ibu Rukmini Toheke dari OPANT (Organisasi Perempuan Adat Ngata Toro) saat pembukaan Kegiatan Workshop Membangun Pemahaman Gender & Disabilitas dan Implementasi Bahan Ajar Sekolah Adat Ngata Toro pada tanggal 13 November 2022.
“Jujur saya tadi terkesima mendengarkan apa yang disampaikan oleh ibu Rukmini dan teman-teman, mungkin ke depan perlu kita pikirkan program-program yang secara utuh melibatkan kelompok difabel, membuat ruang-ruang dimana mereka bisa berekspresi lewat bakatnya, lewat karyanya, lewat ide-idenya untuk membangun desa ini, membangun dirinya sendiri dan keluarganya”, ujar Ratna Yunnarsih, Pamong Budaya Ahli Madya dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menutup acara pembukaan.
Kegiatan Workshop Membangun Pemahaman GEDSI Pada Perempuan Adat dan Implementasi Bahan Ajar Sekolah Adat Ngata Toro ini difasilitasi oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, mengidentifikasi masalah, serta menyusun rencana untuk tindak lanjut GEDSI di Ngata Toro. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan lokakarya implementasi modul dan bahan ajar untuk sekolah adat Ngata Toro.